Ghazinews.xyz - Presiden Recep Tayyip Erdogan, bersumpah untuk terus memerangi Islamofobia, ia mengecam keras serangan terbaru di Kanada, yang mengorbankan empat anggota keluarga dan melukai putra mereka yang berusia 9 tahun di London, Ontario.
 |
| Terkait Kasus Kanada, Erdogan Bersumpah Untuk Lanjutkan Melawan Islamofobia |
"Serangan terbaru di Kanada menunjukkan tingkat yang telah dicapai Islamofobia. Turki akan terus berjuang melawan Islamofobia dan membela hak-hak kaum tertindas," ungkap Erdogan pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Penguasa (Partai AK) yang berkuasa pada hari Rabu (9/6).
Presiden mencatat bahwa umat Islam di seluruh dunia pada umumnya dan Turki di Eropa pada khususnya, telah menjadi sasaran utama kebencian.
Ia melanjutkan dengan menyatakan bahwa dia akan membahas masalah ini selama pertemuannya dengan para pemimpin dunia pada KTT NATO mendatang, Senin depan.
Pejabat Turki mengutuk keras serangan baru-baru ini di London, karena mereka mendesak penghentian segera demonisasi Muslim.
Pembunuhan itu mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh negeri dan Perdana Menteri Justin Trudeau mengungkapkan kesedihannya Selasa di parlemen saat para politisi memberikan penghormatan kepada para korban, pertama dengan mengheningkan cipta dan kemudian dengan sepatah kata.
Tren kenaikan Islamophobia, rasisme dan xenophobia telah mengganggu masyarakat Turki yang tinggal di negara-negara Barat, khususnya di Eropa.
Para pejabat Turki, termaksud Erdogan, kerap mendesak para pembuat keputusan dan politisi Barat guna mengambil sikap menentang rasisme dan jenis diskriminasi lainnya yang telah mengancam kehidupan jutaan orang yang tinggal di dalam perbatasan blok tersebut.
"Turki akan menyiapkan laporan tahunan terkait tindakan Islamofobia dan rasisme di negara lain," kata Menteri Luar Negeri Mevlut avusoglu.
Pada bulan lalu Erdogan telah menegaskan bahwa Islamofobia telah berubah menjadi salah satu instrumen yang digunakan oleh politisi Barat untuk menutupi kegagalan mereka.
Serangan rasis yang menargetkan Muslim atau imigran semakin menjadi berita topik utama dikarenakan supremasi kulit putih menjadi lebih efisien di zaman di mana cita-cita mereka, atau setidaknya sebagian dari mereka, menjadi arus utama. Tidak ada satu pun kelompok besar yang mengatur serangan-serangan ini terhadap Muslim dan imigran sebaliknya, serangan individu menyebabkan kerapnya menjadi alur serangan oleh peniru.
Iklim politik yang toleran dengan dalih kebebasan berbicara telah membantu simpatisan sayap kanan dengan kecenderungan dengan menggunakan kekerasan guna memperluas dukungan mereka.
Sumber, Dailysabah.
