Tuesday, 1 June 2021

Kepala Intelijen Mesir Adakan Pembicaraan Khusus Bersama Hamas Perihal Gaza

0
Ghazinews.xyz - Seorang pejabat senior Hamas menyatakan Israel harus menghentikan agresinya di Jalur Gaza dan Yerusalem ketika kepala intelijen Mesir bertemu dengan para pemimpin kelompok Palestina di daerah padat penduduk di tepi pantai yang terkepung untuk mencoba meningkatkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Gambar Pertemuan Kepala Intelejen Mesir dan Petinggi Hamas
Kepala Gaza Hamas Yahya Sinwar dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel bertemu di Gaza [Mohammed Salem / Reuters]

Khalil al-Haya berbicara setelah bertemu Abbas Kamel, yang mengunjungi Gaza setelah bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam perjalanan yang bertujuan menopang gencatan senjata informal yang ditengahi oleh Kairo.

Kunjungannya yang pertama oleh kepala intelijen Mesir ke daerah kantong sejak awal 2000-an juga ditujukan untuk membahas rencana rekonstruksi setelah pemboman Israel baru-baru ini di Gaza, pendapat pejabat Mesir dan Palestina.

Kamel, merupakan seorang pejabat Arab yang berpengaruh tertinggi mengunjungi Gaza sejak 2018. Dia bertemu dengan Yahya Sinwar, pemimpin tertinggi Hamas di Gaza.

"Kami membahas beberapa file, yang paling penting kebutuhan untuk mewajibkan pendudukan menghentikan agresi Israel di wilayah Gaza, Yerusalem, Sheikh Jarrah dan seluruh Palestina," ucap al-Haya kepada awak media. 

Dia menyatakan Israel juga harus sepenuhnya mencabut blokade yang diberlakukan di Gaza ketika Hamas merebut kekuasaan dari pasukan Palestina pada 2007 seusai memenangkan pemilu 2006.

“Jika ini terjadi, maka ketenangan dan stabilitas bisa kembali,” ucapnya.

Mesir memiliki peran penting dalam menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang mengatur Jalur tersebut, mengakhiri pertempuran selama 11 hari.

Gejolak dalam kekerasan menyusul ketegangan selama berminggu-minggu di Yerusalem Timur yang diduduki/ kuasai Israel. Menjelang putusan pengadilan yang saat ini ditunda terkait pengusiran paksa keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah. Pasukan Israel menindak pengunjuk rasa di lingkungan dan di dekat kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi, menyebutnya Temple Mount.

Setelah mengeluarkan ultimatum menuntut pasukan Israel mundur dari situs-situs di Yerusalem Timur yang diduduki, Hamas menembakkan rentetan roket ke Israel, dengan Israel meluncurkan serangan udara di Gaza tak lama kemudian.

Israel membombardir wilayah tersebut dari udara, darat dan laut selama 11 hari, memakan korban sejumlah 253 orang, termaksud diantaranya 66 anak-anak. Roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata di Gaza menewaskan sedikitnya 12 orang di Israel.

Al-Haya mengesampingkan menghubungkan rekonstruksi Gaza dengan pembebasan dua warga sipil Israel oleh Hamas serta sisa-sisa dua tentara Israel yang tewas dalam agresi militer sebelumnya.

Gencatan senjata yang ditengahi Mesir telah diadakan namun belum membahas masalah mendasar apa pun yang tersisa.

Gaza telah berada di bawah blokade Israel-Mesir yang melumpuhkan kota sejak 2007.

Pengepungan telah melambat, terkadang, sama sekali menghentikan aliran kebutuhan dasar termaksud bahan bakar ke Jalur tersebut. Itu juga menghentikan aliran bahan konstruksi yang diperlukan untuk membangun kembali sebagian besar infrastruktur pada daerah padat penduduk, yang rusak dalam agresi militer Israel sebelumnya pada tahun 2008, 2012 dan 2014.

Kunjungan Kamel dipandang sebagai upaya Kairo guna mendapatkan kembali peran yang lebih vital dalam mediasi antara Israel dan Hamas serta menghidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina yang terhambat.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengarahkan para pejabat untuk melanjutkan upaya serta pertemuan guna menyelesaikan masalah tahanan dan orang hilang antara Israel dan Hamas, kantor berita negara Mesir MENA melaporkan pada hari Minggu.

Menyusul pertemuan bersama Kamel di Gaza, Sinwar menyatakan terdapat peluang nyata untuk kemajuan yang akan dibuat dalam menyelesaikan masalah tahanan, meskipun dia menambahkan bahwa Hamas menuntut perundingan tersebut diadakan secara terpisah dari pembicaraan gencatan.

Sementara itu, Al-Haya juga diperkirakan akan mengumumkan rencana Kairo untuk membangun kota perumahan di daerah padat penduduk tersebut.

Kementerian Perumahan Gaza menyatakan 1.500 unit rumah hancur total selama pertempuran tersebut, 1.500 unit rumah lainnya telah rusak tidak dapat diperbaiki, serta 17.000 lainnya mengalami kerusakan sebagian. Seorang pejabat kementerian menetapkan biaya pembangunan kembali sebesar $ 150 juta.

Kamel juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada hari Minggu, memberinya pesan dari El-Sisi yang menegaskan dukungan Kairo untuk Palestina dan Abbas, ucap MENA.


Sumber, Al Jazeera.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment