Thursday, 3 June 2021

Karyawan Facebook Tuntut Perubahan pada Laman Postingan Palestina

0
Ghazinews.xyz - Hampir 200 karyawan Facebook telah menandatangani surat mendesak para eksekutif perusahaan untuk mengatasi kekhawatiran terkait suara, ekspresi menyatakan pendapat ataupun kejadian yang sedang berlangsung perihal Pro-Palestina di situs media sosial tengah ditekan oleh sistem moderasi konten.

Gambar Ilustrasi Tuntutan Karyawan Facebook
Karyawan Facebook Tuntut Perubahan pada Laman Postingan Palestina

Surat tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Financial Times (FT), mendesak kepemimpinan Facebook untuk memperkenalkan langkah-langkah baru yang memastikan konten Pro-Palestina tidak dihapus, seperti yang diklaim para kritikus selama konflik bulan lalu di Gaza.

Karyawan Facebook juga meminta manajemen untuk memerintahkan audit pihak ketiga atas tindakan penegakan hukum pada konten Arab dan Muslim, merujuk pada postingan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menggambarkan warga sipil Palestina sebagai teroris ke dewan pengawas independennya.

Surat tersebut lebih lanjut mendesak para eksekutif Facebook untuk membentuk satuan tugas internal guna menyelidiki dan mengatasi potensi bias baik dalam sistem moderasi konten manusia dan otomatis.

Diposting pada papan pesan internal perusahaan oleh kelompok karyawan bernama (Palestina@) dan (Muslim@), surat itu telah menerima setidaknya 174 tanda tangan anonim pada hari Selasa, menurut FT.

"Seperti yang disoroti oleh karyawan, pers, dan anggota Kongres, serta sebagaimana tercermin dalam penurunan peringkat toko aplikasi kami, pengguna dan komunitas kami pada umumnya merasa bahwa kami gagal memenuhi janji kami untuk melindungi ekspresi terbuka seputar situasi di Palestina," pernyataan dari surat kabar.

"Kami percaya Facebook dapat dan harus berbuat lebih banyak untuk memahami pengguna kami dan berupaya membangun kembali kepercayaan mereka," lanjut laporan tersebut.

Para karyawan juga menyerukan raksasa media sosial tersebut untuk teguh berkomitmen mempekerjakan lebih banyak talenta Palestina dan mengklarifikasi kebijakannya seputar anti-Semitisme.

"Selama konflik Gaza bulan lalu, Facebook melabeli kata-kata yang digunakan oleh pengguna Palestina, seperti martir dan perlawanan, sebagai hasutan untuk melakukan kekerasan. Mereka juga menghapus postingan perihal Masjid Al-Aqsa setelah secara keliru mengaitkan situs suci itu dengan organisasi teroris," menurut laporan media Amerika Serikat.

Financial Times pada hari Minggu melaporkan bahwa situs media sosial Instagram, yang dimiliki oleh Facebook, mengubah algoritmanya untuk menampilkan lebih banyak postingan viral dan terkini menyusul kekhawatiran bahwa pengguna yang memposting tentang konflik Gaza tidak menjangkau khalayak luas.

"Kami tahu ada beberapa masalah yang memengaruhi kemampuan orang untuk berbagi di aplikasi kami. Sementara kami memperbaikinya, hal ini seharusnya tidak pernah terjadi dan kami minta maaf kepada siapa pun yang merasa mereka tidak dapat menarik perhatian ke acara penting, atau yang percaya ini adalah penekanan suara mereka yang disengaja," ungkap Facebook pada hari Selasa.

"Kami merancang kebijakan untuk memberikan suara kepada semua orang sambil menjaga mereka tetap aman di aplikasi kami dan kami menerapkannya secara setara, terlepas dari siapa yang memposting atau apa keyakinan pribadi mereka.”


Sumber, Al Jazeera.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment