Monday, 7 June 2021

Hamas Merilis Audio yang Tak Terduga

0
Ghazinews.xyz - Al Jazeera Arabic menayangkan audio dari orang tak dikenal yang mengaku sebagai tentara Israel yang ditawan oleh cabang Hamas, Brigade al-Qassam.

Gambar Ilustrasi Pernyataan Pejuang Palestina
Hamas Merilis Audio yang Tak Terduga.

Pada klip audio yang diputar pada hari Minggu dalam sebuah episode guna mencari seri investigasi Tip of the Iceberg.

"Bertanya-tanya apakah dan berharap bahwa Israel masih ada. Dan jika demikian, saya bertanya-tanya apakah para pemimpin negara memikirkan tentaranya yang ditangkap dan prihatin akan pembebasan mereka". Pernyataan orang tersebut.

"Saya merasakan tiada setiap hari, berharap untuk segera bersama keluarganya. Tolong bantu," imbuhnya.

Ini adalah pertama kalinya Brigade al-Qassam mengungkapkan rekaman seperti ini.

Hamas menyatakan pihaknya menahan dua tentara Israel Hadar Goldin dan Oron Shaul yang ditangkap selama konflik 2014, dan dua mantan tentara Hisham al-Sayed serta Avera Mengistu yang memasuki Gaza dalam kondisi yang tidak jelas, menurut laporan.

Sejak penangkapan mereka, Hamas belum mengungkapkan nasib keempatnya, namun Israel mengklaim dua tentaranya telah tiada selama perang dan Hamas hanya menyimpan jenazah mereka.

Menyusul peluncuran program tersebut, beberapa komentator Israel menyatakan pria yang didengar dalam rekaman itu adalah Mengistu, seorang tahanan Israel asal Ethiopia. Saluran berita Israel 12 juga melaporkan bahwa pejabat pertahanan Israel berusaha memastikan apakah itu sebenarnya Mengistu.

Media Israel melaporkan, bagaimanapun, bahwa ibu Mengistu percaya bahwa suara yang terdengar dalam rekaman audio itu bukan suara putranya.

"Saya dapat mengatakan dengan tegas bahwa itu bukan anak saya, itu bukan suaranya," ucap Agarnesh Mengistu kepada penyiar publik Kan Israel. 

"Saya sedang menunggu putra saya, dan saya berharap dapat bertemu dengannya segera setelah saya dijanjikan." Tuturnya.

Koordinator pemerintah Israel untuk tahanan dan orang hilang Yaron Blum menolak rilis rekaman tersebut sebagai manipulasi murahan oleh Hamas."

Blum mengungkapkan Israel sepenuhnya menyadari kondisi tentara, membantah klaim Hamas bahwa kedua tentara itu masih hidup.

Tip of the Iceberg juga menayangkan rekaman yang sebelumnya dirahasiakan dari mantan tentara Israel Gilad Shalit dari masanya di penangkaran Hamas. Ia ditahan oleh Hamas antara 2006 dan 2011 setelah diculik dalam operasi perbatasan.

Rekaman video menunjukkan Shalit melakukan aktivitas sehari-hari termaksud berolahraga, bercukur, mengikat tali sepatu dan bermain bola.

Laporan tersebut menampilkan anggota Brigade al-Qassam yang diduga terlibat dalam penangkapan Shalit pada 5 Juni 2006, dan dokumen eksklusif dari risalah negosiasi proses pertukaran tahanan lima tahun kemudian.

"Saya mulai menyerang ke bagian dalam tangki. Kami mencapai tank, dan seorang tentara yang ketakutan keluar dari menara dan menyerah. Kami diperintahkan untuk membawanya," ungkap anggota Hamas yang tidak disebutkan namanya yang dilaporkan terlibat dalam penangkapan Shalit bersama enam orang lainnya.

Marwan Issa, wakil komandan Brigade al-Qassam, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa setelah penangkapan Shalit sejumlah mediator dari Otoritas Palestina (PA) dan Mesir menghubungi mereka untuk membebaskan Shalit.

"Kami memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain untuk menjaganya. PA dan Mesir mencoba untuk mengakhiri perselingkuhan secara diam-diam," ucap Issa.

"Lebih dari sekali, Israel mencoba menculik tokoh senior Hamas, termaksud Ahmad Jabari, dan menawarkan sejumlah besar uang kepada siapa saja yang akan membawa informasi perihal Shalit namun gagal. Jabari adalah komandan kedua Brigade al-Qassam." Ujar Issa.

Shalit dibebaskan pada 2011 dengan imbalan pembebasan 1.027 warga Palestina. Anggota Hamas menyerahkannya kepada mediator Mesir sebelum dia dibawa dengan helikopter ke pangkalan udara Tel Nof di Israel tengah, di mana dia disambut oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan dipertemukan kembali bersama keluarganya.

Mantan pemimpin Israel Ehud Olmert memaparkan kepada Al Jazeera bahwa, sebagai perdana menteri, dia menolak kesepakatan untuk membebaskan Shalit, dengan alasan nilai yang sangat tinggi yang diminta oleh Hamas.

Gerhard Conrad, yang merupakan mediator utama bersama Badan Intelijen Federal Jerman (BND) selama beberapa dekade, berperan penting dalam negosiasi guna membebaskan Shalit, menurut laporan tersebut.

Conrad juga memainkan peran kunci dalam pertukaran tahanan tahun 2004 antara milisi Syiah Lebanon Hizbullah dan Israel yang difasilitasi oleh BND Jerman.

Sumber, Al Jazeera.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment