Ghazinews.xyz - Presiden Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Irak bahwa Turki akan mensterilkan sebuah kamp pengungsi yang menyediakan tempat persembunyian yang aman bagi gerilyawan Kurdi, mengingatkan bahwa akan melakukan upaya militer lebih dalam ke pelosok wilayah Irak.
![]() |
Erdogan Peringatkan Irak, akan Sterilkan Wilayah Makhmour Dari PKK |
Pasukan Turki telah meningkatkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di dalam Irak utara selama setahun terakhir, memfokuskan daya serang terutama di sebidang wilayah hingga 30 km (sekitar 20 mil) di pelosok wilayah Irak.
Namun Erdogan menyatakan pada Makhmour, sebuah kamp 180 km selatan perbatasan Turki yang telah menampung ribuan pengungsi selama lebih dari dua dekade, merupakan inkubator bagi militan dan harus ditangani.
"Jika PBB tidak mensterilkan, kami yang akan melakukannya sebagai anggota PBB. Ankara percaya Makhmour merupakan wilayah ancaman besar seperti benteng PKK di pegunungan Qandil lebih jauh ke utara." Tegas Erdogan.
"Berapa lama kita harus bersabar tentang hal tersebut?," ucapnya kepada penyiar negara Turki TRT dalam sebuah wawancara Selasa malam, (1/6).
Seorang pejabat senior Irak mengungkapkan kepada Reuters bahwa Turki mempertanyakan pada pekan lalu ke Baghdad perihal kegiatan teroris yang diluncurkan oleh PKK dari kamp Pengungsi di Makhmour yang menunjukkan pergerakan terpantau oleh Turki.
"Komandan keamanan dan pejabat lokal menyelidiki pernyataan Turki dan menyatakan kepada pemerintah bahwa kamp Makhmour dikendalikan oleh pejuang PKK yang tidak mengizinkan akses kepada pasukan pemerintah," ucap pejabat tersebut.
Seorang juru bicara pemerintah Irak tidak segera mengkonfirmasi terkait perihal tersebut.
Kamp itu didirikan pada tahun 1990-an ketika ribuan orang Kurdi dari Turki melintasi perbatasan dalam sebuah gerakan yang menurut Ankara sengaja diprovokasi oleh PKK.
PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah melakukan pemberontakan melawan negara Turki tenggara yang sebagian besar penduduk Kurdi sejak 1984. Lebih dari 40.000 orang telah menjadi korban dalam konflik tersebut.
Makhmour menjadi sasaran serangan udara Turki tahun lalu, meski tidak terdapat laporan korban saat itu, namun seorang pejabat senior Turki mengatakan saat ini akan menjadi prioritas bagi Ankara.
"Kamp Makhmour digunakan sebagai salah satu pusat logistik dalam serangan terhadap Turki atau Angkatan Militer Turki. Sudah waktunya sekarang, wilayah tersebut harus dibersihkan dari PKK." Imbuh pejabat tersebut.
Sumber, Reuters.