Ghazinews.xyz - Dalam pernyataan tertulis dari kantor Dewan di bawah payung Organisasi Pembebasan Palestina ( PLO ), di Amman, ibu kota Yordania, menyebutkan bahwa desakan Israel pada pawai ini adalah Peringatan bagi rakyat Palestina di Yerusalem. dan untuk melanjutkan serangan serta aksi pada tempat-tempat suci Islam dan Kristen.
![]() |
Dewan Nasional Palestina Harapkan DK PBB Cegah Pawai bendera Israel |
"Tindakan pertama pemerintah Israel baru, yang dipimpin oleh Naftali Bennett, kepala pendukung pemukiman Yahudi dan salah satu perancang undang-undang untuk mengeksekusi tahanan Palestina pada tahun 2018, yakni telah mengizinkan organisasi teroris pemukim Yahudi untuk melakukan tindakan pergesekan di sekitar Al -Masjid Aqsha." Bunyi kutipan pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan dewan tersebut, ditegaskan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan dan kemungkinan serangan terhadap kehidupan dan harta benda rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut juga meminta masyarakat internasional, DK PBB serta semua parlemen dunia guna mengambil tindakan untuk menghentikan tindakan gila yang dipimpin oleh kelompok Yahudi yang didukung oleh pemerintah Israel."
Orang-orang Israel sayap kanan telah merencanakan untuk mengadakan parade bendera di Kota Tua pada 10 Mei guna menandai ulang tahun pendudukan Israel atas Yerusalem Timur.
Karena ketegangan di kota, rute pawai ini diubah dan jalur melalui wilayah Kota Tua yang didominasi Muslim tidak diizinkan.
Kemudian, sayap kanan Israel berencana untuk menjalankan kembali pawai bendera pada 10 Juni, melewati wilayah Kota Tua yang mayoritas penduduknya Muslim, namun polisi Israel tidak menyetujui rute tersebut.
Setelah semua diskusi ini, Kabinet Keamanan Israel mengumumkan bahwa pawai bendera yang direncanakan oleh sayap kanan negara tersebut pada 10 Juni di Yerusalem Timur yang diduduki Israel akan diadakan pada 15 Juni.
Sumber, Anadolu Agency.