Wednesday, 2 June 2021

Alibi Mentri Pertahanan Israel Terkait Hancurnya Gedung Media di Gaza

0
Ghazinews.xyz - Menteri Pertahanan Israel telah memalingkan diri dari komentar yang dibuat oleh kepala militernya setelah Israel menghancurkan sebuah gedung bertingkat tinggi di Jalur Gaza kantor Al Jazeera dan The Associated Press serta outlet berita lainnya, dengan menyatakan bahwa pernyataan itu tidak dimaksudkan untuk dipahami secara harfiah.

Ilustrasi Pernyataan Benny Gantz Terkait Penghancuran gedung Media
Alibi Mentri Pertahanan Israel Terkait Penghancur Gedung Media di Gaza

Dalam sebuah artikel berita yang diterbitkan pada situs berita Channel 12 Israel selama akhir pekan, kepala staf militer, Letnan Jenderal Aviv Kohavi, dikutip 

"Bangunan itu dihancurkan dengan adil dengan tidak memiliki penyesalan". Ucap Jenderal Aviv Kohavi selaku Kepala Staf Militer Israel.

Artikel tersebut telah mengklaim Hamas menggunakan berbagai lantai menara al-Jalaa untuk perang elektronik yang signifikan yakni mengganggu komunikasi GPS angkatan udara Israel.

Artikel tersebut juga mengungkapkan Kohavi telah menyatakan sumber wartawan asing AP kerap minum kopi setiap pagi di kafetaria di pintu masuk gedung bersama ahli elektronik Hamas, apakah mereka mengetahuinya atau tidak.

AP membantah komentar tersebut dengan menyatakan bawah pernyataan Khovi benar-benar salah, mengingat pada gedung tersebut bahkan tidak ditemui kafetaria seperti yang disebutkan.

Al Jazeera juga menolak klaim Israel yang menyatakan bahwa Hamas aktif di gedung tersebut.

"Saya telah bekerja di kantor ini lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu mencurigakan," ucap koresponden Al Jazeera Gaza Safwat al-Kahlout dengn menyatakan sehari setelah serangan udara Israel meratakan menara.

"Saya bahkan bertanya kepada rekan-rekan saya apakah mereka melihat sesuatu yang mencurigakan dan mereka semua mengkonfirmasi kepada saya bahwa mereka tidak pernah melihat aspek militer atau bahkan para pejuang masuk dan keluar," imbuhnya. 

"Di gedung kami, kami memiliki banyak keluarga yang kami kenal selama lebih dari 10 tahun, kami bertemu satu sama lain setiap hari dalam perjalanan masuk dan keluar ke kantor."

Ketika ditanya perihal komentar Kohavi, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan kepada wartawan asing pada hari Senin (31/6), bahwa kepala militer hanya berbicara dalam istilah kiasan.

"Ketika kepala staf Militer Israel membicarakannya, dia mencoba menggambarkan tentang suasana, bukan aspek yang sebenarnya," ucap Gantz.

Gantz kembali menuduh terdapat infrastruktur Hamas di kantor yang beroperasi dari pada gedung tersebut.

"Tidak pernah diklaim bahwa jurnalis AP secara sadar berinteraksi dengan personel Hamas. Sebaliknya, karena sifat kegiatan Hamas, wartawan AP tidak memiliki cara untuk mengetahui bahwa personel Hamas berada di dalam gedung," imbuh kantor juru bicara militer.

"Kepala staf umum menjelaskan kemungkinan keadaan dari pertemuan seperti itu di mana organisasi teroris Hamas menanamkan dirinya dalam populasi sipil dan menggunakan bangunan sipil untuk tujuan militer."

Tentara Israel memberi penghuni gedung satu jam untuk keluar sebelum serangan udara pada 15 Mei. Tidak ada yang terluka, tetapi menara bertingkat tinggi itu diratakan menjadi tumpukan puing.

Al Jazeera dan AP menyatakan outlet tidak memiliki indikasi kehadiran Hamas di gedung dan tidak pernah diperingatkan tentang kemungkinan kehadiran pejuang Hamas sebelum hari itu. Organisasi-organisasi berita menyerukan penyelidikan independen dan mendesak Israel untuk mengumumkan intelijennya.

Gantz menyatakan Israel telah berbagi intelijennya dengan pemerintah AS. Namun dia mengindikasikan bahwa Israel tidak berniat untuk mempublikasikan informasi tersebut, dengan alasan tidak ingin membocorkan sumbernya.

Mengomentari penghancuran gedung al-Jalaa , penjabat Direktur Jenderal Al Jazeera Mostefa Souag, menyatakan, "Kami meminta kepada masyarakat internasional untuk mengutuk tindakan barbar yang penargetan wartawan tersebut dan kami menuntut tindakan internasional segera untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya. penargetan yang disengaja terhadap jurnalis dan institusi media."

"Tujuan dari kejahatan tersebut ialah untuk membungkam media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza yang tak terhitung. Penghancuran kantor Al Jazeera dan organisasi media lainnya di menara al-Jalaa di Gaza adalah pelanggaran hak asasi manusia dan secara internasional dianggap sebagai kejahatan perang."

Sumber, Media Al Jazeera.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment