Ghazinews.xyz - Ribuan Muslim di ibu kota Bangladesh, Dhaka, menghadiri rapat umum pada hari Jumat serta mengutuk agresi Israel, dan pembunuhan yang melukai orang-orang yang tidak bersalah di Palestina.
![]() |
Unjuk Rasa Anti-Israel di Bangladesh Bungkam PBB dan AS. |
Prosesi dimulai pada Masjid Nasional Baitul Mokarram seusai shalat Idul Fitri yang kemudian berbaris melalui jalan-jalan utama kota.
Para pengunjuk rasa yang membawa perayaan serta plakat dan spanduk dengan slogan "Israel Teroris" meneriakkan slogan anti-Israel dan menuntut tindakan internasional yang mendesak "pasukan Zionis" agar tidak menargetkan dan membunuh orang-orang Palestina yang tidak bersalah.
Pembicara pada rapat umum tersebut mengutuk PBB dan AS karena mengabaikan penganiayaan Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di tanah air mereka.
“Sangat memalukan bagi AS dan PBB atas kegagalan mereka melindungi hak asasi manusia di Timur Tengah, meskipun mereka selalu berusaha untuk mengajar dunia tentang hak asasi manusia dan demokrasi,” ucap Maolana Yunus Ahmed, seorang sarjana Islam lokal pada saat pidato rapat umum.
Ia juga mendesak dunia Muslim agar bersatu melawan pendudukan dan penindasan Israel selama puluhan tahun di Palestina.
Menghargai peran aktif Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melawan tirani Israel di wilayah Palestina yang diduduki, ia mendesak para pemimpin negara Muslim lainnya untuk mengikutinya.
"Permintaan kami kepada Erdogan ialah agar Anda berjuang untuk menyatukan dunia Muslim melawan Israel demi kepentingan umat dan kemanusiaan yang lebih besar," ujar Ahmed.
Pembicara lain pada rapat umum juga mendesak seluruh masa aksi untuk memboikot produk Israel.
Memuji sikap jelas Bangladesh terhadap agresi Israel, mereka meminta Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk bekerja lebih aktif dalam membentuk aliansi yang lebih besar di antara negara-negara Muslim guna melindungi hak-hak warga Palestina dan Muslim lainnya yang tertindas di berbagai belahan dunia.
Bangladesh adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang belum menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan telah mengeluarkan banyak pernyataan untuk mendukung perjuangan sah Muslim Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina.
Serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah menewaskan 119 warga Palestina sejauh ini, termaksud 28 anak dan 15 wanita, menurut pejabat kesehatan Palestina. Sedikitnya 621 orang lainnya terluka di samping kerusakan berat pada bangunan tempat tinggal di seluruh daerah tersebut.
Sampai saat ini, tujuh orang Israel telah tewas dalam kekerasan yang terjadi dalam waktu dekat ini. Enam di antaranya dalam serangan roket, selain seorang tentara yang tewas ketika sebuah peluru kendali anti-tank menghantam jipnya.
Ketegangan telah memuncak di lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur yang diduduki selama sebulan terakhir ketika pemukim Israel berkerumun mengikuti perintah pengadilan untuk penggusuran keluarga Palestina yang telah menetap tinggal di daerah tersebut.
Sumber Anadolu Agency.