Ghazinews.xyz - Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu menyuarakan tekad baru guna melanjutkan perang melawan terorisme sampai teroris terakhir dilenyapkan dan ia bersumpah untuk mendukung keluarga yang telah memprotes PKK.
![]() |
Turki Pertegas Tekadnya Berantas Terorisme. |
Selama makan malam dalam jamuan berbuka puasa dengan ibu Diyarbakir menjelang Hari Ibu, Erdogan menyatakan bahwa Turki akan terus mendukung mereka yang menolak organisasi teroris PKK dan menyerahkan diri kepada otoritas pemerintah guna membangun kembali masa depan mereka.
"Kami mengikuti dengan kagum perjuangan Anda untuk dipertemukan kembali dengan anak-anak Anda yang tertipu oleh PKK dan afiliasi politiknya," ucap Erdogan.
Erdogan didampingi oleh ibu negara Emine Erdogan, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu serta Direktur Komunikasi Fahrettin Altun.
"Para ibu memberi contoh kepada seluruh dunia dengan sikap kuat mereka terhadap kelompok teroris PKK." Cuit Altun menulis pada akun Twitternya.
"Bersama bergandengan tangan, kami akan memusnahkan kelompok teroris dari tanah kami," imbuhnya.
Mengadakan protes di depan markas besar provinsi Partai Demokrat Rakyat Rakyat (HDP) pro-PKK di tenggara provinsi Diyarbakir, para ibu memprotes kelompok teroris beserta cabangnya Suriah yakni YPG, dikarenakan menculik anak-anak mereka.P Protes telah berlangsung selama lebih dari 610 hari di luar kantor HDP.
Sementara beberapa keluarga menikmati kebahagiaan dengan bergabung kembali bersama anak-anak mereka, sementara yang lain masih melanjutkan perjuangan mereka.
"Perjuangan yang dilakukan oleh keluarga secara tegas telah berkontribusi untuk mengungkap wajah asli dari organisasi teroris." Ungkap Erdogan.
"Organisasi teroris, yang kemampuannya untuk melakukan tindakan telah berkurang berkat operasi pasukan keamanan baik di dalam negeri maupun dalam lintas perbatasan."
Berbicara tentang operasi kontraterorisme Turki yang sedang berlangsung di Irak utara, Erdogan berjanji untuk membersihkan wilayah Pegunungan Qandil, tempat persembunyian PKK.
Pada akhir April, TSK melancarkan operasi militer skala besar melawan teroris di Irak utara. Operasi tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari operasi Claw-Tiger dan Claw-Eagle yang diluncurkan Juni lalu pada daerah tersebut.
Turki telah lama menekankan bahwa mereka tidak akan mentolerir ancaman teroris yang ditimbulkan terhadap keamanan nasionalnya dan telah meminta pejabat Irak untuk mengambil upaya yang diperlukan guna membasmi kelompok teroris tersebut. Ankara sebelumnya telah mencatat bahwa jika upaya yang diharapkan tidak diambil, mereka tidak akan segan untuk menargetkan ancaman kepada teroris.
Meskipun pemerintah pusat Irak dan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) bekerja sama untuk menghapus kehadiran PKK dari wilayah utara negara tersebut, sejauh ini inisiatif belum cukup.
Dalam lingkup ini, Angkatan Bersenjata Turki (TSK) dan Organisasi Intelijen Nasional (MIT) dalam upaya terkoordinasi telah membunuh delapan teroris PKK di Gara Irak utara, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan pada hari Minggu.
"Sementara itu, tiga teroris YPG lainnya tewas di zona Operasi Perisai Efrat Suriah utara saat mempersiapkan serangan teroris," ucap kementerian.
"Dua tempat penampungan dan satu situs yang digunakan oleh kelompok teroris juga telah dihancurkan dalam operasi tersebut."
Sejak 2016, Turki telah meluncurkan tiga operasi anti-teror yang berhasil melintasi perbatasannya di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor teror dan memungkinkan pemukiman penduduk secara damai. Operasi ini termaksud operasi Perisai Efrat pada 2016, Cabang Zaitun pada 2018, dan Mata Air Perdamaian pada 2019.
Soylu pada hari Sabtu memberikan pengarahan perihal peperangan Turki melawan terorisme selama pertemuan keamanan di wilayah Kars serta menggarisbawahi bahwa pasukan keamanan akan melanjutkan perjuangan mereka guna membangun perdamaian dan keselamatan di dalam dan luar negeri.
Soylu memaparkan, operasi Eren melawan terorisme terus berlanjut pada 15 wilayah di Tanah Air. Eren-1 diluncurkan pada 11 Januari dengan partisipasi 1.071 personel keamanan.
Minggu ini, Operasi Eren-15 Mt. Agrı-Cemce Madur, dinamai menurut Eren Bulbul, seorang anak berusia 15 tahun yang dibunuh oleh organisasi teroris PKK pada tahun 2017, diluncurkan dengan lebih 2.000 personel dari Komando Umum Gendarmerie, Operasi Khusus Gendarmerie, Departemen Operasi Khusus Polisi, serta penjaga.
Pasukan keamanan Turki secara teratur melakukan operasi kontraterorisme di provinsi timur dan tenggara Turki, di mana PKK berusaha membangun basis mereka.
"Sejauh ini, tiga teroris di kategori merah, enam di orange, satu di abu-abu dan dua anggota tingkat tinggi regional dieliminasi dengan operasi Eren," ucap Soylu, mengacu pada daftar paling dicari Kementerian Dalam Negeri yang dibagi menjadi warna.
"Jika kita menambahkan teroris yang tewas tadi malam di Hakkari, maka 40 teroris telah dieliminasi dalam lingkup operasi Eren."
Soylu terus mengungkapkan bahwa pasukan keamanan juga telah memasuki dan menghancurkan 8.000 tempat persembunyian beserta gua yang digunakan oleh PKK di Turki sejak Juli 2020.
Merujuk secara khusus pada operasi Eren, 770 gua dan tempat persembunyian telah dihancurkan sejak dimulainya operasi pada bulan Januari.
“Sekali lagi, sehari sebelumnya, aparat keamanan, polisi, gendarmerie dan intelijen kami telah memusnahkan tiga anggota teroris di Tunceli,” ungkap menteri serta menyebutkan bahwa salah satunya ialah kepala daerah dan dalam kategori orange.
Lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Bertanggung jawab atas kematian setidaknya 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.
Sumber, Dailysabah.