Ghazinews.xyz - Banyak orang Israel yang membolak-balikan fakta dalam surat kabar Selasa pagi. Kemungkinan besar akan sampai pada kesimpulan bahwa Hamas telah memutuskan untuk menyatakan perang terhadap Israel, dan seperti pada sesi sebelumnya, menyatakan Israel sendiri adalah korbannya.
![]() |
Surat Kabar Top Israel Tak Peduli Pembunuhan Kepada Anak-anak Palestina. |
Hanya mereka yang meluangkan waktu untuk membaca dan mungkin melakukan penelitian lebih lanjut yang akan menemukan laporan, pasukan Israel telah membunuh 24 warga Palestina, sembilan di antaranya anak-anak, dan melukai lebih banyak pada malam sebelumnya. Mereka juga merekayasa bahwa, saat meneror ribuan orang di Israel selatan, tidak ada orang Israel Yahudi yang tewas saat itu. (Roket Hamas diluncurkan setelah publikasi surat kabar sejak saat itu melukai sedikitnya 20 orang Israel).
Fakta, dari sayap kanan Israel Hayom hingga arus utama Yedioth Ahronoth, nasib anak-anak Palestina yang dibombardir dari langit dengan keadaan hidup di bawah kekejaman pengepungan selama 14 tahun tidak dapat menjadi renungan bagi pers Israel. Berita utama dari empat surat kabar top Israel saat ini Yedioth Ahronoth, Haaretz, Maariv, dan Israel Hayom pada dasarnya mengikuti pola yang sama yakni, Roket Hamas mendominasi berita utama dan foto unggulan untuk setiap berita. Menciptakan images Hamas menjadi buruk dimata dunia.
Freebie Israel Hayom, yang telah lama dianggap sebagai outlet pro-Netanyahu, memuat tajuk utama yang mengutip ancaman perdana menteri bahwa "Israel : Hamas akan membayar harga yang mahal." Subhead hanya mengacu pada kerusuhan oleh orang-orang Palestina di seluruh negeri dan serangan roket yang ditembakkan ke Israel. Artikel tersebut memutuskan untuk tidak menyebutkan anak-anak pada akhir artikel, yang juga muncul di halaman tiga.
Yedioth Ahronoth, media paling populer di Israel, menerbitkan cerita di halaman ke empat dengan judul, "150 peluncuran dalam lima jam." Anak-anak Palestina yang tewas disebutkan sekali di tengah-tengah artikel yang relatif pendek, antara laporan tentang serangan Israel terhadap sayap militer Hamas dan yang dilaporkan juga menewaskan delapan anggota gerakan. Dengan memuji, anak buah Yedioth menyebutkan sebuah laporan Palestina yang menyebutkan bahwa 20 orang di Gaza terbunuh oleh serangan udara Israel.
Harian Maariv menerbitkan sebuah artikel di bawah judul "Merah Selatan," sebuah plesetan yang mengacu pada bunga Anemone yang mekar di selatan Israel, dan subjudul yang menyatakan hanya 10 orang Palestina yang terbunuh (sepertinya surat kabar tersebut dicetak sebelum semua orang mati. Atau sebelum kejadian terjadi) dan ancaman oleh Juru Bicara IDF yakni "Hamas akan membayar mahal untuk perilakunya." Maariv melaporkan jumlah anak yang terbunuh oleh serangan udara berjumlah tiga, dengan sebutan sekali pada sebuah cerita yang dimuat pada halaman empat.
Terakhir Haaretz, yang memiliki sirkulasi jauh lebih kecil daripada Israel Hayom atau Yedioth Ahronoth, menerbitkan dua artikel tentang kekerasan di Gaza. Yang pertama muncul di halaman tiga dengan tajuk utama: “Lusinan roket ditembakkan ke Yerusalem dan komunitas di sekitar Gaza; IDF bersiap untuk pertempuran beberapa hari. " Di sampingnya terdapat foto roket yang ditembakkan ke Israel. Sembilan anak Gaza yang terbunuh disebutkan satu kali dalam cerita pada akhir paragraf pertama.
Haaretz juga menerbitkan artikel terpisah tentang 20 orang yang meninggal secara total di Gaza, dengan referensi tertuju langsung ke anak-anak, di halaman ke lima. Foto yang menyertai potongan kedua identik dengan yang dipublikasikan pada Maariv.
Berbeda dengan tiga surat kabar lainnya, yang memilih untuk menampilkan gambar roket yang ditembakkan dari Gaza, editor Maariv memilih foto serangan udara Israel pada malam hari di jantung daerah yang tampak seperti daerah pemukiman pada jalur tersebut. Ledakan mengerikan berbentuk jamur yang menerangi bangunan di sekitarnya dalam cahaya orange, saat asap mengepul dari bangunan yang berdekatan yang tampaknya telah disambar beberapa saat sebelumnya.
Membolak-balik fakta pada koran, seseorang tidak dapat untuk tidak melakukan eksperimen pemikiran singkat. Bayangkan sejenak situasi di mana sembilan anak Yahudi Israel tewas oleh tembakan roket Hamas dalam kurun waktu beberapa jam. Item tersebut akan membuka setiap acara berita televisi, di Israel dan luar negeri. Para editor surat kabar tidak akan berpikir dua kali untuk memuat berita tersebut di halaman satu dari setiap surat kabar, setiap tajuk utama menceritakan kisah mengerikan tentang anak-anak yang terbunuh oleh tembakan roket. Orang Israel akan tahu nama mereka, wajah mereka, ketakutan mereka, impian mereka, dan kisah keluarga yang ditinggalkan.
Namun, anak-anak Palestina yang terbunuh pada hari Senin tanpa alasan selain dilahirkan dalam realitas pengepungan serta kasus apartheid yang meninggal
ketika Israel mengambil koran mereka dan sama sekali tidak belajar perihal tentang mereka selain fakta bahwa mereka telah sekejap, berubah menjadi statistik tak bernama, tak berwajah dan tidak memiliki perasaan.
Ini jauh dari pertama kalinya surat kabar Israel mengubur atau menghapus cerita tentang orang-orang Palestina yang dibunuh oleh militer, termaksud anak-anak. Dan tentu saja ini bukan pertama kalinya media Israel menggambarkan eskalasi seperti dipicu oleh teroris Palestina, daripada kampanye kekerasan negara yang dilancarkan Israel terhadap warga Palestina termasuk dalam beberapa pekan terakhir.
Namun penghapusan ini, yang menjangkau jauh melampaui halaman pada majalah berita Israel, memiliki efek kumulatif dan langgeng pada jiwa Israel. Mengkonsumsi media yang meyakinkan orang Israel bahwa mereka adalah korban abadi agresi Palestina hanya berfungsi untuk merendahkan orang-orang Palestina, tak peduli apakah mereka masih hidup atau mati. Jurnalis dan editor yang bekerja untuk media Israel dan internasional memiliki tanggung jawab untuk mengubah narasi tersebut.
Artinya, sebagian besar orang Israel akan terus menolak untuk merefleksikan konsekuensi dari kendali mereka atas kehidupan rakyat Palestina. Singkatnya, hanya akan lebih banyak terjadi pertumpahan darah.
Sumber, 972mag.