Ghazanews.xyz - Sebuah menara perumahan berlantai 13 di Kota Gaza telah runtuh setelah serangan udara Israel yang menargetkan gedung tersebut.
 |
| Asap mengepul dari serangan udara Israel di menara Hanadi di Kota Gaza (Mohammed Abed / AFP). |
Tidak terdapat laporan adanya korban jiwa di antara warga yang telah dikabarkan mengosongkan menara Hanadi sebelum hantaman serangan udara Israel.
Hasil tangkapan layar pada photo menunjukkan tiga kepulan asap tebal naik dari menara, tampak lantai atasnya masih utuh sampai runtuh ke tanah. Menara tersebut menampung sebuah kantor yang digunakan oleh kepemimpinan politik penguasa Islam Gaza, Hamas.
Listrik pada area sekitar gedung padam setelah ambruk. Warga pun menggunakan senter guna mencari barang-barang pribadi terdekat.
Tak lama setelah serangan tersebut, Hamas merupakan kelompok yang mengontrol jalur Gaza yang terkepung, menyatakan pihaknya meluncurkan 130 roket ke arah kota Tel Aviv, Israel.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, telah memperingatkan mereka akan membalas serangan pada menara dekat pantai, sebelum mengkonfirmasikan telah melancarkan serangan ke "Tel Aviv dan pinggirannya dengan 130 rudal".
Gejolak kekerasan terbaru dimulai setelah pasukan Israel kembali menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari Senin selama tiga hari berturut-turut, menembakkan peluru baja berlapis karet, granat setrum dan gas air mata ke arah jamaah Palestina di dalam situs tersuci ketiga Islam di hari-hari terakhir Islam pada bulan suci Ramadhan.
Menanggapi tindakan keras tersebut, Hamas mengeluarkan ultimatum, menyatakan Israel memiliki waktu hingga 18:00 (15:00 GMT) untuk menarik pasukannya dari Masjid Al-Aqsa.
Tak lama setelah tenggat waktu berakhir, Hamas menembakkan beberapa roket ke Israel. Israel mengabaikan peringatan dengan kembali melancarkan serangan udara ke wilayah yang dikepung dan menewaskan 28 orang, termaksud 10 diantaranya anak-anak.
Sumber, Aljazeera.
