Thursday, 27 May 2021

PBB, Bachelet : Serangan Israel di Gaza Terindikasi Kejahatan Perang

0

Ghazinews.xyz - Michelle Bachelet, Kepala hak asasi manusia PBB menyatakan serangan Israel baru-baru ini di Jalur Gaza yang terkepung telah memakan korban lebih dari 200 warga Palestina, dan mungkin terindikasi sebagai kejahatan perang jika mereka terbukti tidak proporsional.

Gambar Ilustrasi Pernyataan Bachelet PBB
PBB, Bachelet : Serangan Israel di Gaza Terindikasi Kejahatan Perang. Gambar Latar Sumber Anadolu Agency. Desain Editing : Ghazinews.xyz

Komentar Bachelet pada hari Kamis, ketika ia membuka sesi khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang disebut berdasarkan permintaan Pakistan atas nama Organisasi Kerja Sama Islam dan Palestina.

Pejabat PBB tersebut menyatakan, ia tidak melihat bukti bahwa bangunan sipil di Gaza yang terkena jet tempur Israel digunakan untuk tujuan militer.

"Jika ditemukan tidak proporsional, serangan semacam itu mungkin merupakan kejahatan perang," ucap Bachelet kepada 47 anggota forum Jenewa. 

Ia juga mendesak Hamas, yang menguasai Gaza, untuk tidak menembakkan roket tanpa pandang bulu ke wilayah Israel.

Serangan 11 hari di Jalur Gaza, yang dimulai pada 10 Mei, telah memakan korban sedikitnya 253 warga Palestina, termaksud 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza.

Sedikitnya 12 orang, termaksud tiga pekerja asing dan dua anak, tewas di Israel akibat roket balasan atas respon dari tindakan Israel oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Gaza selama periode yang sama.

"Meskipun dilaporkan menargetkan Hamas dan infrastruktur militer mereka, serangan Israel telah mengakibatkan banyaknya jatuh korban jiwa dan cedera sipil yang meluas, serta kerusakan besar-besaran pada objek sipil," ungkap Bachelet, Seraya menyoroti skala kehancuran di Gaza, yang telah di bawah blokade Israel semenjak 14 tahun.

Ia menunjukkan bahwa gedung pemerintah, rumah hunian, organisasi kemanusiaan internasional, fasilitas medis dan kantor media juga telah dihantam di daerah padat penduduk. PBB telah menjuluki hal itu sebagai tempat terbesar penjara terbuka di dunia.

"Terlepas dari klaim Israel bahwa banyak dari bangunan tersebut menjadi tempat Hamas atau digunakan untuk tujuan militer, kami belum melihat bukti dalam hal ini," ungkap Bachelet.

"Tidak ada keraguan jika Israel memiliki hak untuk membela warganya. Namun bagaimanapun juga, Palestina juga memiliki hak yang sama."

Dewan tersebut tengah memperdebatkan rancangan resolusi guna meluncurkan penyelidikan internasional yang luas terhadap pelanggaran seputar kekerasan terbaru di Gaza.

Saleh Hijazi, selaku wakil direktur regional Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, menyambut baik rancangan resolusi tersebut sebagai sarana untuk membangun mekanisme investigasi yang mengumpulkan dan menyimpan bukti yang bekerja sama dengan penyelidikan pengadilan pidana internasional yang sedang berlangsung terhadap situasi di wilayah Palestina yang diduduki israel.

"Penting bahwa upaya ini mengatasi transfer perlengkapan militer serta mengarah pada embargo yang komprehensif terhadap Israel dan Hamas," ucapnya kepada Al Jazeera.

“Ini adalah ujian nyata, khususnya bagi negara-negara Uni Eropa, untuk berjalan ketika mereka berbicara tentang akuntabilitas, untuk tidak membuat Israel terkecuali dalam hal hak asasi manusia dan penghormatan terhadap hukum internasional,” ujarnya.

Dari berbagai pembicara yang akan berpidato di sesi dewan ialah Muna El-Kurd, seorang aktivis dan jurnalis dari lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki Israel pada wilayah Sheikh Jarrah, di mana sejumlah keluarga menghadapi pengusiran paksa yang akan segera terjadi dari rumah mereka sendiri.

"Kami tidak hanya menginginkan perhatian Anda, kami ingin Anda menghentikan pembersihan etnis Palestina di Sheikh Jarrah dan di Palestina," katanya.

Dia melanjutkan dengan menggambarkan pengungsian paksa yang akan segera terjadi dan dihadapi keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, termaksud keluarganya. Separuh dari rumah El-Kurd sendiri diambil alih oleh pemukim Israel pada tahun 2009, dalam apa yang dia katakan sebagai kolusi sistematis antara pemerintah Israel dan organisasi pemukim.

Pengusiran segera keluarga Palestina di Sheikh Jarrah menyebabkan protes luas dari Palestina, yang menarik tindakan keras Israel dan penggerebekan di Masjid Al-Aqsa yang dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Faksi Palestina di Gaza, termaksud Hamas, menyatakan mereka akan memberi serangan balasan terhadap tindakan Israel di Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

Israel melancarkan serangan militer setelah serangan roket dimulai, namun telah dikritik karena penggunaan kekuatan yang tidak proporsional di wilayah Palestina.

Riyad al-Maliki, menteri luar negeri Otoritas Palestina, mengatakan kegagalan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya hanya berakibat Israel memiliki daya untuk terus melakukannya.

"Tidak akan ada perdamaian tanpa akhir atas pendudukan Israel," ucapnya.


Sumber, Al Jazeera.

Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment