Ghazinews.xyz - Kelompok advokasi Muslim terkemuka di Amerika Serikat memboikot acara pada Gedung Putih di hari Minggu guna merayakan hari raya Muslim Idul Fitri, dengan menyatakan pemerintahan Biden membantu, mendukung dan membenarkan serangan udara Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
![]() |
Muslim AS Tolak Acara Idul Fitri Joe Biden, Perihal Biden Dukung Israel. |
Presiden AS, Joe Biden akan menjadi tuan rumah perayaan Idul Fitri virtual pada hari Minggu untuk menandai akhir bulan puasa Ramadhan.
Namun ketika serangan udara Israel terus menghantam Jalur Gaza , menewaskan sedikitnya 188 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.
Kelompok advokasi Muslim mengungkapkan pernyataan pemerintah Biden dalam waktu dekat ini telah gagal dalam meminta pertanggungjawaban Israel atas kekerasan yang meningkat.
"Kami tidak bisa, dengan hati nurani yang baik merayakan Idul Fitri dengan Administrasi Biden sementara mereka secara harfiah membantu, mendukung dan membenarkan pemboman secara sembarang pemerintah apartheid Israel terhadap pria, wanita beserta anak-anak tak berdosa di wilayah Gaza," ungkap Nihad Awad, selaku direktur eksekutif Council on American-Islamic Hubungan (CAIR).
"Presiden Biden memiliki kekuatan politik beserta otoritas moral guna menghentikan ketidakadilan tersebut. Kami mendesak dia untuk berdiri di sisi korban," ujar Awad.
CAIR sebelumnya telah mendesak umat Islam di seluruh AS agar mengambil bagian dalam perayaan virtual, menggambarkannya sebagai acara khusus.
Akan tetapi kritik terhadap pemerintahan Biden telah tumbuh selama seminggu terakhir dikarenakan kekerasan di Gaza terus berlanjut, bersama anggota parlemen AS yang progresif , pendukung Palestina dan kelompok hak asasi mendesak presiden AS untuk menekan Israel dalam mengakhiri serangan militernya.
Militer Israel mulai membom Jalur Gaza Senin lalu setelah rencana Israel secara paksa memindahkan keluarga Palestina dari Yerusalem Timur yang diduduki serta atas serangannya terhadap jemaah Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa memicu protes yang meluas di Yerusalem. Pada sisi Tepi Barat yang diduduki, dan telah dikuasai Israel.
Serangan udara Israel di jalur Gaza telah menghilangkan banyak nyawa, menghancurkan jalan, dan meratakan bangunan, termaksud menara yang menampung kantor Al Jazeera serta The Associated Press.
Melalui panggilan via telepon (daring) bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu, Biden "menegaskan kembali dukungan kuatnya untuk hak Israel guna mempertahankan diri dari serangan roket Hamas beserta kelompok teroris lainnya di Gaza," ungkap Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
"Dia mengutuk serangan tanpa pandang bulu terhadap kota-kota di seluruh Israel," kutipan pernyataan tersebut.
Kritikus telah mendesak pemerintahan Biden guna menekan Netanyahu beserta pemerintahannya, yang mana AS menyediakan $ 3,8 miliar dalam bantuan militer setiap tahun , untuk mengakhiri operasi militer.
Namun perdana menteri Israel pada hari Minggu menyatakan serangan tersebut berlanjut dengan kekuatan penuh dan akan memakan waktu. Kantor berita Reuters melaporkan. Sehari sebelumnya, Netanyahu berterima kasih kepada Biden atas dukungan tegasnya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri.
Muslim Amerika bersama Palestina, sebuah kelompok advokasi nasional juga telah menyerukan boikot acara Idul Fitri pemerintahan Biden pada hari Minggu.
"Teguran keras atas tanggapan yang tidak berperasaan ini oleh pemerintahan Biden. Kami tidak akan membiarkan Gedung Putih mengeksploitasi perayaan Idul Fitri kami hanya untuk keuntungan politik serta mengorbankan rakyat Palestina, " ujar kelompok tersebut.
Sedangkan, ribuan orang tengah melakukan protes pada beberapa kota di seluruh AS selama akhir pekan guna mendukung warga Palestina dan menuntut diakhirinya dukungan tanpa syarat Washington kepada Israel.
Sumber, Al Jazeera.