Sunday, 30 May 2021

Media Turki Siap Menentang Media Barat Terkait Isu Islamofobia

0
Ghazinews.xyz - Direktur jenderal Badan Media (AA) pada hari Selasa mengungkapkan sebuah pernyataan yang melegakan para pelanggan media tersebut. Anadolu Agency (AA) yang dikelola pemerintahan Turki membentuk unit pemantauan Islamofobia untuk semua pelanggannya dalam periode mendatang.

Gambar Petinggi Media Turki Lakukan Pertemuan Melawan Islamofobia
The first International Symposium on Media and Islamophobia, Ankara, Turkey, May 25, 2021. (AA Photo)

"Jangkauan internasional Anadolu Agency akan diperkuat di periode baru mendatang, dan masalah utama kami yang paling penting ialah memerangi Islamofobia," ucap Ketua Dewan AA, Direktur Jenderal Serdar Karagoz, selama Simposium Internasional perihal Media dan Islamofobia.

Karagoz menyatakan bahwa badan tersebut akan mempekerjakan tim khusus yang akan mencakup orang-orang dari seluruh dunia.

"Unit pemantau Islamofobia kami akan memiliki paket berita terkait Islamofobia yang akan kami layani di seluruh dunia, bahwa hal ini dapat memengaruhi mereka yang ingin melawan hegemoni Barat di tingkat global." Ucapnya.

"Islamofobia merupakan titik lemah dari hegemoni Barat, katanya. Memerangi Islamofobia tidak hanya untuk membela hak-hak kelompok yang terpinggirkan karena keyakinan agama mereka, namun untuk membuat keberatan yang paling dibenarkan, sah dan terkuat terhadap tatanan global."

"Islamofobia bukanlah hal baru. Ini adalah situasi yang telah diproduksi oleh elit penguasa barat sejak pembentukan hegemoni barat, hal itu tidak dianggap sebagai sebuah masalah besar," ungkap Karagoz.

"Di balik semua kebijakan keamanan, terdapat dasar di mana Islamofobia mendekati fiksi pada media Barat, mereka membawa peradaban kepada masyarakat awam, hal ini yang perlu dikendalikan."

Ia menyoroti bahwa wanita kerap menjadi korban terbesar Islamofobia baik di Barat maupun di berbagai belahan dunia melalui simbol jilbab yang terlihat.

"Penolakan tersebut dilakukan melalui kalangan wanita. Gerakan feminis atau gerakan wanita tidak pernah berpihak pada wanita yang menghadapi Islamofobia," tambah Direktur Jenderal Badan Media Anadolu Agency.

Ia melanjutkan dengan menyatakan bahwa Turki berada di garis depan perang melawan Islamofobia melalui organisasi penyiaran internasional seperti AA, TRT World serta Daily Sabah.

Menggarisbawahi bahwa Turki, Pakistan dan Malaysia telah sepakat untuk bersama-sama melawan tren global Islamofobia yang meningkat, ia memaparkan inisiatif tersebut harus dapat dipercepat.

"Sebab hegemoni tidak hanya mencakup persepsi Muslim namun hampir semua orang di dunia, kami ingin menunjukkan perlawanan terhadapnya. Islamofobia adalah titik perlawanan yang signifikan dalam pengertian ini," ujarnya.

"Menunjukkan perlunya mengadakan lokakarya di mana akademisi, intelektual dan anggota media dapat berkumpul untuk membahas perihal Islamophobia. Hal ini dapat menjadi kerangka untuk simposium berikutnya."

Dalam simposium tersebut, Jurnalis Mehmet Akif Ersoy mengungkapkan bahwa Turki menciptakan bahasa baru dengan menyebarkan berita tentang Islam melalui media sendiri, termasuk AA dan TRT, bukan dengan gaya narasi media Barat.

"Sebagai media, kami tidak lagi defensif dalam memerangi Islamofobia. Sikap faktual Anadolu Agency dalam beberapa kejadian di Gaza belakangan ini membuat Israel mundur selangkah," ujar Deputy General Manager TRT Fatih Er.

"Saya tidak menggunakan istilah Islamophobia. Ada serangan terhadap masjid di seluruh dunia. Ada kekerasan, kami tidak bisa menjelaskan ini sebagai fobia. Namun terdapat kebencian yang sadar dan terorganisir," imbuh Ibrahim Altay, Kepala Editor-in Daily Sabah. 

Simposium dua hari berlangsung di ATO Congresium, sebuah pusat konvensi dan pameran internasional di Ankara. Simposium ini diselenggarakan oleh Dewan Tertinggi Radio dan Televisi (RTUK), Kepresidenan Urusan Agama, Universitas Erciyes, Perusahaan Radio dan Televisi Turki (TRT), serta lembaga pemikir kebijakan yang berbasis di Ankara, Political and Economic and Social Research Foundation ( SETA).

Simposium berfokus pada tiga topik utama, ujaran kebencian dan Islamofobia, berita palsu dan Islamofobia serta rasisme budaya dan Islamofobia.


Sumber, Dailysabah.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment