Ghazinews.xyz - Kementerian Luar Negeri Turki pada Rabu sepenuhnya menolak pernyataan Departemen Luar Negeri AS yang menuduh Presiden Recep Tayyip Erdogan anti-Semitisme.
 |
| Kemenlu Turki Tolak Pernyataan AS untuk Erdogan. |
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki meminta pemerintah AS untuk melakukan upaya menghentikan serangan gencar Israel terhadap warga sipil Palestina. Alih-alih menjawab permintaan Kemenlu Turki, Departemen Luar Negeri AS melontarkan tuduhan palsu kepada pemimpin Turki.
Konsep anti-Semitisme tidak boleh digunakan untuk menutupi kebijakan pembersihan etnis, agama dan budaya Israel, ucap pernyataan tersebut.
Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa mengutuk komentar anti-Semit Presiden Erdogan baru-baru ini tentang orang-orang Yahudi dalam sebuah pernyataan.
Erdogan pada hari Senin mengkritik Israel atas serangan terhadap warga sipil di Gaza dan Masjid Al-Aqsa. Ia juga mengkritik penjualan senjata AS ke Israel.
Menuding Israel sebagai negara teroris dan melanggar Yerusalem, dia juga mengungkapkan itu dengan tegas bahwa Israel telah membom warga sipil di Gaza.
Erdogan memaparkan bahwa mereka yang mendukung tindakan Israel di Yerusalem dan Gaza akan tercatat dalam sejarah terlibat dalam pembunuhann anak dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Setidaknya 219 warga Palestina telah tewas, termaksud 63 anak-anak dan 36 wanita, serta 1.530 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sumber, Anadolu Agency.
