Ghazinews.xyz - Pesawat tempur Israel lakukan upaya serangan udara baru pada Jalur Gaza yang diblokade pada awal 11 Mei. Pesawat tempur terus menyerang berbagai bagian wilayah itu, menurut koresponden Anadolu Agency di wilayah tersebut.
![]() |
Israel Lanjutkan Serangan Udara di Jalur Gaza. |
Pesawat tempur Israel menghantam area pelabuhan di kota Khan Yunis tepat di Jalur Gaza selatan. Mereka juga memukul posisi mundur para demonstran perlawanan Palestina di Jalur Gaza barat.
Posisi masyarakat Palestina yang melakukan upaya perlawanan terhadap polisi Israel di Gaza utara juga diserang. Kelompok perlawanan yang di duga hamas menanggapi serangan Israel tersebut dengan tembakan zroket.
Jumlah dari mereka yang tewas dalam serangan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza pada akhir 10 Mei naik menjadi 21 dan yang terluka menjadi 103, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Salah satu dari sembilan anak yang tewas adalah seorang gadis berusia 10 tahun dan yang lainnya adalah anak laki-laki dari berbagai usia, ucap kementerian Kesehatan.
Tentara Israel mengumumkan peluncuran Operasi Penjaga Tembok pada akhir 10 Mei melawan Jalur Gaza. Ia juga mengumumkan bahwa serangan udara dilakukan di Jalur Gaza serta banyak roket ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan.
Sementara, Israel pada awal Mei memutuskan untuk menutup penyeberangan Karem Abu Salem, rute perdagangan komersial utama Gaza, untuk semua entri kecuali bantuan kemanusiaan dan bahan bakar minyak.
"Konsultasi keamanan, keputusan diambil untuk menutup penyeberangan antara Israel dan Gaza segera sampai perintah kedua dikeluarkan," Ucap Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Ada kekhawatiran bahwa penutupan jalur perdagangan komersial utama Gaza akan menyebabkan masalah kemanusiaan yang serius di Gaza, di mana lebih dari 2 juta orang telah diblokade selama 14 tahun.
Pada 10 Mei, Israel mengumumkan bahwa mereka telah menutup perbatasan Beit Hanoun di Jalur Gaza utara sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Lebih dari 280 orang terluka pada 10 Mei malam ketika polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan menyerang jamaah Palestina segera setelah shalat Maghrib.
Dalam sebuah pernyataan, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan 281 orang terluka dalam serangan itu.
"Polisi Israel menggunakan peluru plastik dan granat kejut di Haram al-Sharif," ungkap salah satu petugas Bulan Sabit Merah Palestina.
"161 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit. Jumlah korban luka dalam serangan tersebut sejak Senin pagi naik menjadi 612, dengan 411 di antaranya dirawat di rumah sakit." Tambahnya.
Beberapa polisi Israel mundur dari Haram al-Sharif dan semua yang terluka dievakuasi dari Masjid Al-Aqsa, Firas al-Dibs, juru bicara Wakaf Islam di Yerusalem, menyatakan dalam sebuah pernyataan. Juga, polisi Israel menyerang jamaah di Haram al-Sharif, ungkap Al-Dibs kepada media Anadolu Agency.
"Polisi turun tangan dengan peluru plastik dan granat kejut dalam perselisihan antara pemuda Palestina dan polisi Israel di depan Gerbang Al-Maghariba Al-Aqsa," ungkap Al- Dibs
"Selama serangan itu, kebakaran terjadi dan menyebar ke sebuah pohon di Haram al-Sharif, pohon tersebut dipadamkan oleh pemadam kebakaran. Serangan itu berlangsung lama," tambahnya.
Sedang, pemuda Palestina mendirikan barikade kecil di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, yang terletak di Kota Tua Yerusalem.
Sumber Hurryetdailynews.