Ghazinews.xyz - Taliban telah menguraikan tiga prasyarat untuk menghadiri konferensi perdamaian yang direncanakan di Turki, sebuah laporan menyatakan pada Kamis.
![]() |
Hadiri Konferensi Perdamaian yang Direncanakan Turki, Taliban Beri Persyaratan. AP File Photo. |
Seorang pejabat Taliban yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan kepada Voice of America (VOA) bahwa kondisi ini termasuk kerangka waktu yang lebih singkat untuk konferensi, menahan diri dari membuat keputusan tentang masalah kritis dan representasi Taliban oleh delegasi yang terdiri dari pejabat tingkat rendah.
"Para pemimpin kami menyarankan agar konferensi yang direncanakan di Istanbul tidak lebih dari tiga hari," ucap pejabat tersebut. Namun, pejabat tersebut menahan diri untuk tidak mengatakan siapa yang akan mewakili Taliban dalam konferensi tersebut.
Konferensi perdamaian Afghanistan yang dijadwalkan berlangsung di Istanbul pada 16 April telah ditunda sampai saat saat ini. Hal itu seharusnya berlangsung selama 10 hari, menurut sumber.
Pimpinan Taliban belum membuat keputusan akhir terkait agenda dan pembentukan delegasinya untuk konferensi perdamaian di Istanbul.Mohammed Naeem selaku juru bicara Taliban memaparkan serta menambahkan bahwa mereka akan segera mengumumkan pendirian mereka perihal masalah tersebut.
"Taliban telah menyatakan bahwa segala sesuatunya tidak akan bergerak maju kecuali jika masalah penarikan pasukan AS dari Afghanistan disegerakan dan diperjelas, oleh karena itu, saya pikir konferensi Turki tidak akan diadakan kecuali jika masalah ini diperjelas." Ucap Akbar Agha, mantan komandan Taliban.
Pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengirim surat kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang menyatakan bahwa Turki akan diminta untuk menjadi tuan rumah pertemuan perdamaian intra-Afghanistan tingkat senior dalam waktu dekat guna menyelesaikan perjanjian perdamaian. Menyusul pemberitaan tersebut, Turki menyatakan kesiapannya untuk ambil bagian dalam upaya mediasi untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan.
Rencana perdamaian Blinken ingin perlindungan hak-hak perempuan dan minoritas serta memungkinkan reformasi konstitusi. Ia juga menyarankan pembentukan pemerintahan sementara, yang dikenal sebagai Pemerintahan Perdamaian. Serta akan dibentuk Dewan Penasihat Islam yang akan memberi nasihat tentang semua undang-undang guna memastikan mereka tetap dalam prinsip-prinsip Islam, sebuah konsesi yang jelas bagi Taliban.
Ghani, yang semakin terisolasi di Kabul dikarenakan lawan politiknya menuduhnya berpegang teguh pada kekuasaan, menawarkan alternatif untuk proposal Blinken. Ghani mendukung pemerintahan sementara yang akan ia pimpin sampai pemilihan dapat diadakan dalam beberapa bulan kedepan.
Taliban telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan menerima pemerintahan yang dipimpin oleh Ghani, namun mereka belum menawarkan alternatif untuk proposal Blinken.
"Ankara telah menyatakan bahwa Turki akan terus mendukung keamanan Afghanistan . Turki telah berkontribusi pada keamanan Afghanistan dan akan mempertahankan kehadirannya di negara itu selama saudara-saudaranya di Afghanistan menginginkan kehadirannya," imbuh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Pembicaraan damai Istanbul sedang direncanakan di tengah meningkatnya kekerasan yang mengkhawatirkan di Afghanistan. Perihal jurnalis, anggota masyarakat sipil serta petugas kesehatan semakin menjadi fokus target dari tindakan konflik yang menurut PBB termaksud kejahatan perang.
Sumber, Dailysabah.