Ghazinews.xyz - Serangan udara Israel menargetkan gedung Masyarakat Bulan Sabit Merah Qatar (QRCS) di Gaza, tewaskan dua warga Palestina serta melukai 10 lainnya.
![]() |
Bulan Sabit Merah Qatar Sasaran Serangan Udara Israel. |
Organisasi tersebut mengkonfimasi melalui akun Twitter bahwasanya gedung yang mereka tempati guna kegiatan kemanusiaan telah diserang oleh pasukan pendudukan Israel pada hari Senin.
"Bulan Sabit Merah Qatar mengutuk penargetan markas besarnya di Gaza serta menegaskan kembali kebutuhan guna mengizinkan tim bantuan bekerja sesuai dengan hukum humaniter internasional," ujarnya.
Sekretaris Jenderal QRCS Ali bin Hassan Al Hammadi mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran yang mencolok terhadap Konvensi Jenewa, yang ditandatangani Israel.
Kementerian luar negeri Qatar juga mengutuk "pemboman pendudukan Israel pada Gedung Masyarakat Bulan Sabit Merah"
"penargetan lembaga kemanusiaan dan media jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, norma dan nilai kemanusiaan". Imbuh Kemenlu Qatar.
QRCS telah bekerja menanggapi kebutuhan warga Palestina pada Gaza di tengah serangan Israel selama sepekan.
Pada hari Minggu, diumumkan alokasi $ 1 juta yang ditujukan untuk mendukung keluarga Palestina yang terdampak dari eskalasi pertempuran dalam waktu dekat ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk, serta persediaan obat-obatan, termaksud ambulans.
Sedikitnya 200 orang, serta 59 anak-anak telah tewas di Jalur Gaza sejak kekerasan dimulai pada pekan lalu. Lebih dari 1.300 warga Palestina juga terluka.
Pada hari Sabtu, serangan udara Israel menghancurkan sebuah gedung yang menampung kantor media internasional, salah satu diantaranya kantor Al Jazeera, di Jalur Gaza.
Serangan pada hari Senin tersebut terjadi ketika kelompok hak asasi internasional mengecam Israel perihal serangannya yang tak pandang bulu terhadap kru ambulans atas fasilitas kesehatan, termasuk kru Dokter Tanpa Batas (Medecins Sans Frontieres, atau MSF).
“Tadi malam, sebuah klinik MSF di Gaza tempat kami memberikan perawatan trauma dan terkena luka bakar akibat pemboman udara Israel, menyebabkan ruang sterilisasi tidak dapat digunakan dan ruang tunggu rusak. Tidak ada yang terluka di klinik kami, namun terdapat dari kalangan masyarakat yang terbunuh akibat pemboman tersebut," ucap MSF dalam sebuah tweet.
Sumber, Al Jazeera.