Ghazinews.xyz - Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menyatakan pada hari Minggu bahwa rezim Israel saat ini telah menahan 6 wartawan Palestina di rumah tahanannya.
 |
| 6 Wartawan Palestina Ditangkap rezim Israel. |
PPS mengungkapkan bahwa dua jurnalis, Zaina Halawani dan Wahbi Makkia, ditangkap pada hari Jumat dan pengadilan pendudukan Israel menolak banding untuk membebaskan mereka. Alaa Al-Rimawi, koresponden Al Jazeera di kota Ramallah Tepi Barat yang diduduki dan kepala kantor berita online J-Media, telah dipenjara sejak 22 April tanpa tuduhan resmi yang diajukan terhadapnya.
Pada 21 Mei, seorang hakim Israel memerintahkan perpanjangan 11 hari untuk penahanan administratif jurnalis Palestina lainnya, juru kamera Alghad TV Hazem Nasser, yang ditangkap di sebuah pos pemeriksaan Israel di pintu masuk kota Tulkarm, Tepi Barat pada 12 Mei saat ia kembali dari Nablus, di mana ia telah merekam pasukan Israel yang menyerang warga Palestina.
Ahmad Azaizeh, seorang blogger yang bekerja lepas untuk berbagai outlet termaksud Bokra.net, sebuah situs berita lokal, juga ditangkap di rumahnya pada 12 Mei setelah meliput pasukan Israel yang menyerang warga Palestina di Yerusalem yang diduduki, dan ditempatkan dalam penahanan administratif dengan tuduhan menghasut kebencian.
Jurnalis wanita Palestina lainnya juga ditahan, Bushra Al-Taweel, yang ditahan sejak 8 November 2020, saat ditangkap dalam perjalanan dari Ramallah ke Nablus.
Semua ini sementara pemerintah Barat dan media arus utama internasional berkonsentrasi pada insiden yang tidak jelas di Belarusia, ketika ancaman bom terhadap pesawat komersial dilaporkan, memaksa pilot untuk mendarat di Minsk.
Setibanya di sana, seorang blogger neonazi Belarusia ditangkap. Akibatnya, Belarusia kini menjadi sasaran serangkaian sanksi dan tindakan hukuman.
Kepedulian terhadap kebebasan berekspresi tidak berlaku untuk Israel.
Sumber, AhlulBayt News Agency, Palabroad.
