Wednesday, 28 April 2021

Inggris akan Kirim Kapal Induk ke Jepang dan Korea Selatan

0
Ghazinews.xyz - Kapal induk HMS Queen Elizabeth akan memimpin armada kapal Angkatan Laut Kerajaan melalui perairan Asia dalam agenda kunjungan ke pelabuhan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) pada penempatan perdananya, kedutaan Inggris di Tokyo telah mengumumkan, perihal Australia memperingatkan potensi ancaman konflik di wilayah tersebut.

Kelompok kapal induk Inggris yang meliputi Queen Elizabeth dan 18 pesawat tempur siluman F-35B, dua kapal perusak, dua fregat dan dua kapal pendukung harus berlayar melalui Laut Cina Selatan dalam perjalanannya menuju Asia Timur.

Pelayaran dengan sekala tinggi, yang diumumkan oleh kedutaan Inggris pada hari Senin, bertujuan guna memperkuat hubungan keamanan di Asia Timur dan dilakukan di tengah ketegangan di kawasan tersebut, karena kekhawatiran tumbuh di Jepang atas setiap ancaman yang ditimbulkan ke negara tetangga Taiwan oleh China, serta peningkatan ketegangan. di Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Yoshihide Suga selaku Perdana Menteri Jepang dan Presiden AS Joe Biden mengeluarkan statement bersama pada bulan ini terkait meningkatnya ketegasan China dan pentingnya perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan, seusai pertemuan tatap muka pertama mereka di Washington sejak keduanya menjadi pemimpin negara.

Kelompok kapal induk Inggris yang meliputi Queen Elizabeth dan 18 pesawat tempur siluman F-35B, dua kapal perusak, dua fregat dan dua kapal pendukung harus berlayar melalui Laut Cina Selatan dalam perjalanannya menuju Asia Timur. China mengklaim hampir seluruh laut, sementara negara-negara Asia Tenggara termaksud Filipina, Malaysia, dan Vietnam juga mengklaim bagian tersebut.

"Kapal-kapal tersebut juga akan berhenti di India dan Singapura," tutur Angkatan Laut Kerajaan pada hari Senin.

"Akan bergabung dengan kapal-kapal dari Amerika Serikat dan fregat dari Belanda serta melakukan latihan dengan pasukan dari Jepang, Australia, Kanada, Selandia Baru, Prancis, UEA, Denmark, Yunani, Italia, Turki, Israel, India, Oman dan Korsel." Imbuh pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.

Kapal asing lainnya yang saat ini berada pada perairan Asia termaksud kapal induk amfibi Prancis beserta dua kapal induk angkatan laut AS, yakni, USS Ronald Reagan, yang berbasis di Jepang.

Pada hari Jumat, Jepang mengumumkan mereka akan menjadi tuan rumah latihan militer dengan AS dan Prancis 11 hingga 17 Mei.

Sekutu Washington, Jepang menjadi tuan rumah konsentrasi terbesar pasukan militer AS di luar Amerika Serikat, termaksud kapal perang, pesawat terbang, hingga ribuan marinir.

Kunjungan terbaru sejauh ini paling mencolok, oleh pasukan Inggris menyusul pengerahan kapal perang, jet tempur, dan pasukan sebelumnya guna melakukan latihan bersama.

Marinir Kerajaan dari 42 Commando juga akan dikerahkan dengan kapal induk, serta fregat Belanda HNLMS Evertsen dan kapal perusak Arleigh Burke Amerika Serikat USS The Sullivans.

Pengerahan tersebut dilakukan ketika Mike Pezzullo, selaku Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia seorang pejabat keamanan tinggi, menyatakan kemungkinan perang akan meningkat.

“Pada hari ini, dikarenakan beberapa negara bebas kembali mendengar dentuman genderang, menyaksikan dengan kekhawatirkan masalah militerisasi yang kita miliki, hingga beberapa tahun terakhir, yang dianggap tidak mungkin menjadi katalisator perang, mari kita terus mencari tanpa henti demi kesempatan perdamaian sambil menguatkan lagi untuk kutukan perang," ungkap Pezzullo dalam sebuah surat kepada staf Anzac Day pada hari Minggu, seusai Australia dan Selandia Baru menghormati perang mereka yang telah berkahir.

Pezzullo tidak merinci alasan peringatannya namun hubungan Australia dan China telah memburuk secara tajam usai ketegangan regional atas Taiwan telah meningkat .

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton menyatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa konflik yang melibatkan China atas Taiwan tidak boleh diabaikan.

Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengungkapkan, "ia berharap Australia menyadari sifat sensitif dari masalah tersebut dan dapat menghindari pengiriman sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan."

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan terkait mengatas namakan pulau tersebut di bawah kendalinya.

Sumber, Aljazeera, Reuters.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment