Friday, 30 April 2021

Dua Basis Pangkalan udara Myanmar di Roket

0
Ghazinews.xyz - Dua basis angkatan udara Myanmar dikejutkan dengan serangan roket pada Kamis, ucap salah satu anggota militer, negara Myanmar dalam kondisi konflik yang berujung pada kekerasan semenjak aksi menolak kudeta di bulan Februari.

Seorang juru bicara (jubir) militer menyatakan pangkalan udara pada pusat kota Magway dan Meiktila telah diserang roket pada Kamis pagi.

Myanmar berada dalam ambang kekacauan sejak para jenderal merebut kekuasaan, menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Upaya penolakan atas tindakan perebutan kekuasaan hasil demokrasi tersebut di wakili dengan melancarkan gelombang protes jalanan, hampir setiap hari menyerukan kembali pada tatanan demokrasi.

Pasukan keamanan berusaha meredam kerusuhan dengan cara brutal atas aksi protes. Alhasil lebih dari 750 warga sipil tewas, menurut kelompok pemantau lokal. Pertempuran juga berkobar antara militer dan banyak tentara pemberontak etnis Myanmar , beberapa di antaranya telah mendukung gerakan protes dan melindungi aktivis yang melarikan diri dari amukan junta-militer Myanmar.

Seorang juru bicara (jubir) militer menyatakan pangkalan udara pada pusat kota Magway dan Meiktila telah diserang roket pada Kamis pagi, namun tidak terdapat kerusakan yang terjadi. Tidak jelas siapa yang berada di balik serangan tersebut, namun junta-militer telah melancarkan serangan udara dalam beberapa pekan terakhir terhadap Persatuan Nasional Karen (KNU), salah satu pasukan pemberontak etnis terkemuka.

KNU, ​​yang menguasai wilayah di sepanjang perbatasan dengan Thailand, pada hari Selasa menyerang dan menghancurkan sebuah pos militer, mendorong militer untuk merespon dengan serangan udara . Lonjakan bentrokan antara militer dan pemberontak etnis telah mendorong beberapa pengamat, termaksud PBB, untuk memperingatkan bahwa krisis negara tersebut dapat berubah menjadi konflik yang lebih luas.

Sekitar 756 warga sipil tewas dan lebih dari 4.500 ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap aksi protes, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok pemantau lokal.

Otoritas militer yang menyebut AAPP sebagai organisasi yang melanggar hukum menyatakan 258 pengunjuk rasa telah tewas, bersama dengan 17 polisi serta tujuh tentara.

Suu Kyi, yang ditahan dalam tahanan rumah sejak 1 Februari tampaknya tidak menyadari kekacauan yang berkecamuk di negara tersebut, ia telah didakwa dengan serangkaian tuduhan yang dapat membuatnya dilarang dari politik seumur hidup. Para pemimpin yang ikut protes atas tindakan junta militer juga menghadapi tindakan hukum. Salah satunya, Wai Moe Naing, dituduh melakukan pembunuhan dan pengkhianatan, menurut media pemerintah.

Seorang pengunjuk rasa juga dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Kamis atas perampokan yang di lakukan kepada seorang perwira militer dan pembunuhan seorang warga sipil, kutip media pemerintah. Sembilan belas orang lainnya telah dijatuhi hukuman mati dalam kasus tersebut.

Sumber, 24newshd.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment