Navalny menyatakan ia akan menuntut otoritas penjara sebab "mereka tak akan memberi saya Alquran. Dan itu menyebalkan."
![]() |
Aktivis Rusia serta kritikus Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, menuntut petugas penjara perihal tak diperbolehkan untuk membaca Alquran. |
"Ketika saya dipenjara, saya membuat daftar cara-cara yang ingin saya lakukan guna memperbaiki diri yang akan saya coba selesaikan selama menjalani hukuman. Salah satu poinnya adalah mendalami dan memahami Al-Quran," tutur Navalny.
"Buku segalanya bagi kami dan jika Anda harus menuntut hak saya membaca, maka saya akan menuntut."
Meski bukan seorang Muslim, pria (44) tahun tersebut mengaku pernah membaca Alquran sebelumnya, namun ia mengakui belum meresapi makna dan prinsip utama dari kitab suci umat Muslim tersebut.
"Saya menyadari bahwa perkembangan saya sebagai seorang Kristiani juga membutuh belajar Alquran," ujar Navalny dalam unggahannya pada akun Instagramnya.
Navalny ditangkap pihak berwenang Rusia setibanya di Moskow pada Februari lalu, usai melakukan perawatan di Jerman ia diduga telah diracun dengan zat saraf Novichok.
Penahanannya telah memicu kecaman hingga sanksi dari berbagai negara Barat, yakni Amerika Serikat serta Uni Eropa. Akan tetapi, Navalny tetap divonis dua setengah tahun penjara atas tuduhan penggelapan.
Dalam waktu dekat ini, ia melakukan aksi mogok makan selama dua pekan guna menuntut perawatan medis yang memadai.
Tim kuasa hukumnya juga berupaya menuntut pihak berwenang guna memindahkan Navalny ke rumah sakit biasa. Akan tetapi, Kremlin mengungkapkan bahwa Navalny tidak berhak mendapatkan perlakuan khusus apa pun.
Sumber, CNN Indonesia.
Dengan rajin membaca & memperdalam Al-quran, semoga Brother Alexei Navalny bisa segera mendapat hidayah, aamiin.
ReplyDelete