Friday, 30 April 2021

Badan Amal Turki Lestarikan kembali perumahan di Hebron Palestina

0
Ghazinews.xyz - Badan bantuan pemerintah Turki telah membantu menghidupkan kembali rumah-rumah bersejarah Palestina di kota tua Hebron.

Badan Amal Turki Lestarikan kembali perumahan di Hebron Palestina. Foto | Ghazinews.xyz

Abdullah Al-Suweiti, warga Palestina yang tinggal di sebelah Masjid Ibrahimi di kota yang diduduki ataupun dikuasai Israel merasa lega seusai rumahnya dipugar oleh Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA).

Rumah tersebut merupakan bagian dari tahap pertama dari proses restorasi dalam empat tahap yang didanai oleh TIKA untuk rumah bersejarah di Hebron yang berasal semenjak era Ottoman (1516-1917).

Menurut hasil wawancara bersama media Anadolu Agency, al-Suweiti menyatakan ia telah tinggal di rumah tersebut selama 30 tahun. Bangunan tersebut diperkirakan telah berdiri sekitar 150 tahun yang lalu. Ia mengungkapkan Komite Rekonstruksi Hebron melakukan beberapa pekerjaan restorasi di sana tahun lalu.

Otoritas pendudukan Israel mencegah warga Palestina di kota guna membangun serta memulihkan rumah lama mereka.

Namun, mereka mengizinkan komite rekonstruksi untuk melakukan pekerjaan restorasi terbatas sesuai dengan batasan yang ketat.

"Saya meninggalkan rumah selama sebulan sampai pekerjaan restorasi selesai. Saya berterima kasih kepada rakyat Turki dan pemerintah Turki atas dukungan mereka untuk proyek tersebut," ucapnya.

TIKA yang sudah berdiri sejak tahun 1992 merupakan sponsor dan koordinator utama dari banyak proyek amal yang diimplementasikannya di berbagai wilayah dunia, termaksud Palestina.

Imad Hamdan, kepala Komite Rekonstruksi Hebron, menyatakan TIKA mendanai pemulihan rumah yang terletak di sisi timur Masjid Ibrahimi, dan "sejauh ini, lebih dari 30 apartemen beserta unit perumahan telah dibenahi".

Hamdan berterima kasih kepada TIKA beserta rakyat Turki atas dukungannya kepada rakyat Palestina dan kota tua Hebron pada khususnya.

Ia menunjuk kelanjutan proyek yang dimulai sekitar setahun lalu meski ada beberapa terkendala akibat wabah virus corona, namun saat ini proyek tersebut kembali berjalan.

Suweiti mengungkapkan daerah yang ditargetkan untuk restorasi oleh pemerintah Turki salah satunya yakni daerah terpenting kota tua yang "berkontribusi guna melindungi bangunan-bangunan ini dan melestarikan warisan budaya, sebab kebanyakan dari mereka berasal dari era Ottoman."

Pada Juli 2017, Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron dalam Daftar Warisan Dunia.

Hamdan juga menunjukkan bahwa restorasi rumah berkontribusi pada kembalinya penduduk untuk tinggal di dalamnya, dengan demikian melindungi mereka dari ambisi Israel.

Dia mencatat bahwa sebagian besar rumah yang dipulihkan telah kosong sebab pemiliknya telah meninggalkan rumah tersebut dikarenakan gangguan pendudukan dan pemukim dari Israel, namun mereka akan kembali setelah restorasi tersebut selesai.

"Kami menargetkan area yang berdekatan dengan Masjid Ibrahimi ini untuk memperkuat ketabahan orang-orang yang sejak awal menepati brumah tersebut serta melestarikan warisan arsitektur pada bangunan rumah tersebut seraya memperbaikinya, layaknya jendela dan pintu, serta perawatan secara berkala," ungkap pejabat Palestina.

Dalam contoh beberapa kasus di mana pemilik rumah tidak dapat kembali, komite rekonstruksi membawa keluarga untuk mendapatkan perumahan gratis, dengan cara ini, sejak didirikan pada tahun 1996, komite telah mengembalikan sekitar 10.000 warga Palestina untuk menepati 2.000 unit rumah yang telah diperbaiki.

Ia juga menyinggung perihal tantangan dari harian otoritas pendudukan Israel selama bekerja, terutama mencegah pekerjaan, menangkap pekerja serta mencegah masuknya material restorasi.

Montaser Maraka, seorang insinyur yang mengawasi proyek restorasi, menjelaskan proyek tersebut disetujui sesuai dengan prioritas dan mempelajari status arsitektur rumah sesuai kebutuhan penghuninya.

Maraka juga menyebutkan sebagian besar rumah tua Hebron berasal dari era Ottoman, Ayyubiyah dan Mamluk, yang membutuhkan pelestarian karakter arsitekturnya.

Selanjutnya Maraka memaparkan, proyek tahap pertama yang didanai TIKA menargetkan 10 rumah pada 2019, 10 lagi pada 2020, serta segera tahap ketiga akan selesai, dan tahap keempat dari 10 rumah yang berdekatan dengan Masjid Ibrahimi akan dimulai.

Menurut LSM Pemuda Melawan Permukiman Israel, tindakan pendudukan dan pemukiman di jantung Hebron telah menyebabkan penutupan sekitar 1.800 toko di kota tua, 530 di antaranya ditutup atas perintah tentara Israel.

Dinyatakan terdapat sekitar 800 pemukim di jantung Hebron yang tinggal pada lima pos terdepan pemukiman yang tentara Israel dirikan di properti Palestina.

Di bawah Perjanjian Hebron yang telah ditandatangani sejak tahun 1997 antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel, kota tersebut dibagi menjadi dua wilayah H1 di bawah kendali Palestina dan H2 di bawah kendali Israel yang diperkirakan mencapai 20% dari luas kota, di mana kota tua dan Masjid Ibrahimi berada.

Sumber, Anadolu Agency.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment