Ghazinews.xyz, - Militer Israel tak berniat membuka lokasi markas rahasia mereka saat menerbitkan daftar fasilitas pengujian Covid-19 di wilayah Israel, hasil rilis media Haaretz pada hari Selasa.
 |
| Silap membuka lokasi markas rahasia mereka saat menerbitkan daftar fasilitas pengujian Covid-19 |
Lokasi peta tersebut disusun oleh Komando Front Depan IDF, termasuk fasilitas pengujian yang terletak pada pangkalan militer Israel, tanpa mempertimbangkan dampak dari instalasi tersebut sebelumnya telah diungkapkan kepada publik.
Pangkalan intelijen militer dan angkatan udara yang sebelumnya rahasia saat ini terdaftar di peta, Haaretz melaporkan, dikutip daribsumber RT, (25/3).
Lokasi peta tersebut teramat rinci guna memasukkan batas serta nama pangkalan rahasia, sumber dikutip Jerusalem Post.
Lokasi peta tersebut dibuat atas kerja sama dengan Kementerian Kesehatan serta tersedia bagi warga Israel untuk dapat di akses secara online. Haaretz yang sadar akan kecerobohan langsung menghubungi IDF, serta mengakui kesalahan tersebut dengan merevisi daftar untuk mengeluarkan fasilitas rahasia dari daftar peta.
Seharusnya pangkalan militer rahasia tidak boleh ditempatkan dalam daftar oleh militer, ucap Haaretz, menunjukkan bahwa kementerian kesehatan mungkin memasukkan pangkalan militer tanpa menyadari dampak dari sensitivitas lokasi tersebut.
Militer Israel dalam keseharian tidak pernah mempublikasikan koordinat pangkalannya, sebab takut akan ancaman serangan roket. Perihal rincian mengenai beberapa fasilitas dirahasiakan guna mencegah badan intelijen asing yang menargetkan mereka.
Pada masa lalu, Israel telah berusaha semaksimal mungkin guna memastikan pangkalan militernya aman dari pengintaian atau serangan luar.
Ini bukan hal untuk pertama kalinya terdapat kekhawatiran perihal rilis informasi dari pangkalan rahasia IDF. The Jerusalem Post melaporkan sebelumnya terdapat dua kasus serupa, yakni di tahun 2012, saat ituHizbullah menggunakan drone untuk merekam situs rudal balistik IDF, lapangan udara, serta pangkalan latihan militer sebelum dicegat oleh jet tempur IAF F-16I.
Tahun 2016, IDF melarang aplikasi Pokemon Go ada dalam fasilitasnya, takut dan kekhawatir jika tentara Israel yang menggunakan app game tersebut berdampak untuk memberikan koordinat GPS kepada aktor yang bermusuhan dengan Israel.
