Ghazinews.xyz, Myanmar - Jendral Militer Myanmar senior Min Aung Hlaing memberi sambutan terbaik bagi pasukan Rusia yang datang pada parade militer seraya merayakan hari Angkatan Bersenjata negara tersebut, Sabtu (27/3).
 |
| Hari Parade Militer Myanmar, turut hadir Kementerian Pertahanan Rusia serta Rusia disebut sebagai teman sejati |
Alexander Fomin Wakil Kementerian Pertahanan Rusia turut hadir dalam parade Militer di Naypyitaw, setelah sehari sebelumnya bertemu para senior Junta-militer Myanmar.
Menurut laporan dari Nikkei Asia, ada tujuh negara selain dari Rusia yang mengirim perwakilan Militer menghadiri perayaan hari Angkatan Bersenjata Negara tersebut. Dari ketujuh negara yang hadir diantaranya India, China, Bangladesh, pakistan, vietnam, Laos serta Thailand.
Saat merayakan Hari Angkatan Bersenjata, kira - kira 50 demonstran antikudeta dibunuh pasukan keamanan setempat.
Beberapa saksi mata mengatakan puluhan demonstran tewas ditembak dan dibunuh.
Kejadian ini sangat bertentangan bahwa militer yang seharusnya melindungi rakyat dan berjuang untuk demokrasi Myanmar malah melawan rakyat bahkan membunuh.
Para aksi yang menentang kudeta militer 1 Febuari, mengabaikan gertakan junta Militer bahwa mereka akan ditembak dikepala dan punggung jika demo terus berlanjut.
"Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata", tutur Dr sasa juru bicara CRPH.
"Para jenderal militer merayakan hari Angkatan Bersenjata setelah mereka membunuh lebih 300 jiwa warga",ucapnya seraya memberikan perkiraan jumlah korban.
