Ghazinewss.blogspot.com : Iran berikan kritik keras pada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah memperlakukan Israel dengan istimewa karena membungkam atas pengembangan fasilitas senjata nuklir secara klandestein di negara Yahudi tersebut. Teheran menyebutnya sebagai hal ironis.
Kritikan tersebut keluar dari cuitan Duta Besar Iran untuk IAEA yang berbasis di Wina, Kazem Gharibabadi. Ia menyampaikan kritik tersebut pada sebuah pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Dewan Gubernur IAEA hari Kamis waktu Wina.
Diplomat Iran mengungkapkan program senjata nuklir Tel Aviv telah melanggar dan bertentangan dengan seruan internasional. Menurutnya, kegiatan Tel Aviv telah mefasilitasi nuklir yang sangat rahasia dan menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan dan stabilitas regional dan internasional.
Gharibabadi memaparkan bawah semua negara pada kawasan Timur Tengah kecuali rezim Israel, adalah pihak yang telah meneken Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan juga telah melaksanakan untuk menerima safeguards komprehensif dari IAEA.
“Sebab itu, program pengembangan senjata nuklir klandestin oleh rezim tersebut (Israel) akan sangat menimbulkan ancaman serius berkelanjutan tidak hanya t
berdampak pada keamanan dan stabilitas kawasan akan tetapi dunia, namun juga berimbas pada efektivitas dan efisiensi NPT dan rezim perlindungan Badan (IAEA),” ungkapnya dalam pernyataan yang dikutip SINDOnews.com, Sabtu (6/3/2021)
Ia juga mengklaim bahwasanya Israel bukan pihak yang turut serta dalam perjanjian besar lainnya yang mengatur senjata pemusnah massal (WMD).
Mengutip citra satelit komersial dari fasilitas tersebut, Panel Internasional perihal Bahan Fissile (IPFM), sekelompok ahli nuklir independen dari 17 negara juga melaporkan bulan lalu bahwa konstruksi baru yang signifikan tengah berlangsung di kompleks Dimona.
“Situs konstruksi tersebut terletak pada wilayah bangunan yang menampung reaktor nuklir dan pabrik pengolahan ulang,” isi pada laporan IPFM.
Diplomat Iran merespon lebih lanjut dengan mengatakan, sekalipun banyak resolusi yang telah diadopsi oleh Majelis Umum PBB dan IAEA selama beberapa dekade perihal kemampuan nuklir Israel dan ancaman terkait, rezim Zionis dengan sangat menyesal terus mengabaikan komunitas internasional juga meremehkan pentingnya NPT dan menolak untuk menempatkan semua fasilitas dan aktivitas nuklirnya di bawah rezim safeguards yang merupakan komprehensif IAEA.
“Faktanya, Israel saat ini tengah menikmati perlakuan yang lebih istimewa dibanding dari negara-negara pemilik senjata nuklir lainnya, dikarenakan mereka adalah anggota NPT dan memiliki beberapa kewajiban khusus berdasarkan Pasal I dan VI Traktat,” ujar Gharibabadi.
"Situasi tersebut telah memberi peluang besar bagi rezim tersebut dengan memperolok juga mengabaikan otoritas dan mandat Badan (IAEA) guna mencegah pengalihan bahan dan aktivitas nuklirnya," imbuhnya.
Penampaka Foto melalui satelit baru telah menunjukkan pemandangan yang jelas dari fasilitas nuklir rahasia rezim Israel, dan membenarkan bahwa pabrik tersebut sedang beroperasi menjalani proyek besar.
“Poin terpenting dalam hal ini, rezim tersebut telah menjadi sangat sinis juga leluasa dalam memanipulasi realitas dan mengkritik anggota NPT lainnya dengan dalih bahwa mereka memiliki kewajiban sebab keanggotaan mereka dalam Perjanjian, namun Israel tidak. Ini adalah kekurangan dan kegagalan yang sangat serius dalam pekerjaan IAEA, yang harus ditangani dengan benar,” paparnya.
Gharibabadi kembali memperingatkan bahwa mengabaikan masalah penting tersebut secara langsung akan memengaruhi perdamaian juga stabilitas regional dan internasional, sangat menantang norma-norma pelucutan senjata dan kontrol senjata global yang telah mapan, merusak kredibilitas dan kelangsungan arsitektur perlucutan senjata dan kontrol senjata saat ini, termasuk IAEA beserta rezim safeguards-nya.