Saat itu terjadi Dialog Hangat antara Artidjo cs dan IB-HRS tentang Penegakan Hukum dan HAM, yang akhirnya membuat hubungan mereka terjalin sangat baik bak keluarga.
Sejak saat itu, Artidjo secara rutin sebulan sekali dengan motor Vespa "bututnya" datang ke Petamburan untuk memberi Kuliah Hukum dan HAM kepada seluruh Pengurus DPP FPI & Laskarnya.
Bahkan Artidjo "mewaqafkan" murid-murid favoritnya Alumni UII utk memegang Departemen HUKUM & HAM FPI, sekaligus membentuk LBHF (Lembaga Bantuan Hukum FPI),
Dan sesuai Amanat Artidjo, para Advokat LBHF tidak pernah meminta bayaran apa pun dlm memberi Diklat Hukum dan HAM mau pun bantuan hukum kapada FPI dan para Aktivisnya di seluruh Indonesia.
Pada saat Artidjo direkomendasikan menjadi Hakim Agung, IB-HRS yang menyarankan agar Artdjo jangan terlihat dekat dengan FPI, karena FPI kerap jadi Target Fitnah, sehingga khawatir berimbas ke Artidjo. Namun Artidjo tetap Artidjo, walau sudah jadi Hakim Agung, tetap saja punya perhatian yg khusus terhadap FPI, sehingga nasihat, saran dan usulnya untuk FPI tetap mengalir di tengah kesibukannya sebagai Hakim Agung.
Para Advokat yang "diwaqafkan" Artidjo untuk FPI pun, hingga detik terakhir saat FPI dibubarkan pada tanggal 30 Desember 2020, mereka masih tetap berkhidmat di LBHF DPP FPI. Sampai kini pun mereka tetap setia menjadi Pengacara IB-HRS.
Sebagai informasi FPI saat ini Pemerintah membubarkan FPI melalui Surat Keputusan Bersama enam menteri dan kepala lembaga yang diumumkan pada Rabu, 30 Desember 2020. Dengan adanya SKB tersebut, FPI dilarang berkegiatan serta menggunakan simbol serta atribut organisasi.
Pada tanggal yang sama para petinggi FPI sepakat mengganti nama Front Pembela Islam berubah menjadi Front Persaudaraan Islam (FPI)
Adapun deklator tersebut : Ahmad Shabri Lubis, Awit Mashuri, Abdurrahman Anwar, Qurtubi Jaelani, Maksum Hassan, Muchsin Alatas, Teungku Muslim Attahiri, Umar Abdul Aziz Assegaf. Kemudian ada Umar Assegaf, Bagir Bin Syech Abubakar, Hasan Assegaf, Faisa Alhabsy, Muhammad Arif Nur, Alwi Baraqbab, dan Munarman.
IB-HRS menyebut bahwa Artidjo adalah sosok Hakim Agung Jujur dan Amanah, Cerdas dan Berdedikasi, serta Tegas dan Berani, yang hidup dalam kesederhanaan.
Bagi IB-HRS bahwa Artidjo Alkostar adalah Pahlawan Penegakan Hukum Indonesia, sekaligus menjadi Kebanggaan Bangsa Indonesia pada umumnya, dan tentu Kebanggaan FPI secara khusus.
Semasa hidupnya Artidjo Alkostar adalah sosok yang taat beribadah kpd Allah SWT dan setia kepada Bangsa dan Negara. Kini telah tiba saatnya beliau kembali ke Rahmat Allah SWT dengan Husnul Khotimah. In-sya Allah.
Selamat Jalan Pejuang
Semoga Menang dan Senang
Di Sisi Allah Yang Maha Penyayang.
