 |
| Erdogan ingin Turki menjadi wilayah perdamaian |
Berbicara dihadapan ribuan pendukung pada kongres partai yang terselenggarakan di tengah lonjakan virus korona.
"Bertekad guna meningkatkan jumlah teman dan menyelesaikan permusuhan di wilayah tersebut".
"Kami akan terus berupaya membentuk hubungan dengan setiap negara mulai dari Amerika Serikat hingga Rusia, dari Uni Eropa hingga Arab sejalan dengan kepentingan Turki dan harapan rakyat kami,"
“Sebagai negara yang terletak di jantung Afrika, Asia serta Eropa, kami tidak memiliki kemewahan untuk berpaling dari Timur maupun Barat.” Ucap presiden Turki kepada Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa. Kongres di ibu kota Ankara.
Meskipun terdapat lonjakan besar dalam kasus pandemi COVID-19, yang mencapai 26.000 pada hari Selasa, kongres tersebut dipenuhi dengan ribuan anggota Partai AK serta delegasi yang melakukan perjalanan dari seluruh negeri, menuai kritik dari sisi online.
Namun Erdogan berbicara pada pidato hari Rabu, sebagai wujud momen penting dalam politik Turki, di mana ia bermaksud untuk menjelaskan arah masa depan negara Turki.
Erdogan juga berupaya untuk meyakinkan investor asing yang ketakutan dengan pemecatan kepala bank sentral yang ramah pasar, dengan mengungkapkan ekonomi Turki akan menang.
"Saya berharap investor asing yang berinvestasi di negara kita agar mempercayai kekuatan dan potensi Turki,"
“Fluktuasi beberapa hari terakhir pasti mencerminkan fundamental ekonomi Turki, dinamika riil, potensi atau hari esoknya,” Imbuh Erdogan dengan penuh semangat.
pekan lalu Erdogan memecat Naci Agbal kepala bank sentral, yang telah meningkatkan kepercayaan investor dan menopang mata uang Turki menyusul serangkaian kenaikan suku bunga.
Erdogan menggantikannya dengan Sahap Kavcioglu, seorang profesor perbankan yang berpendapat membawa Bank Sentral Turki dengan suku bunga yang lebih rendah, sejalan dengan pemikiran ekonomi Erdogan.
Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran perihal kemungkinan kembalinya Turki ke kebijakan moneter yang tidak konvensional serta menyebabkan lira Turki anjlok. Erdogan telah lama berpendapat serta meyakini bahwa suku bunga tinggi akan menyebabkan inflasi, meskipun tingkat yang lebih tinggi biasanya menopang mata uang dan membantu memerangi inflasi.
Pemimpin Turki tersebut juga meminta warga agar memasukkan mata uang asing atau emas yang mereka simpan di rumah pada bank guna membantu perekonomian Negara.
Turki yang tengah berselisih paham dengan sekutu NATO serta saingan Arab di Timur Tengah, marah atas kebijakan luar negeri Ankara yang semakin tegas.
Namun, di beberapa bulan terakhir para pejabat Turki telah bekerja keras untuk berusaha menurunkan suhu dengan sering merujuk pada membuka "halaman baru" dalam satu hubungan.
Dalam bulan ini Turki menyatakan telah menjalin kontak diplomatik dengan saingannya Mesir untuk pertama kalinya semenjak tahun 2013. Pesan perdamaian Erdogan mencerminkan perubahan pada arah yang lebih luas setelah bertahun-tahun kampanye militer di Suriah, Libya dan Irak.
Keterlibatan Turki telah menyebabkan frustrasi banyak negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab, Mesir, dan Arab Saudi, yang mendukung pihak lawan di Libya.
Hubungan Turki dengan Barat, termasuk Prancis dan Amerika Serikat, semakin terhambat guna pencarian energi Ankara pada perairan Mediterania Timur yang disengketakan.
Namun, ketegangan telah usai sejak Turki menarik kapal penelitian dari kawasan tersebut. Saat ini, Turki mulai kembali membuka hubungan serta pembicaraan kepada Yunani untuk pertama kalinya semenjak tahun 2016. Meskipun Athena pada Rabu kembali mengutuk "agresi" Ankara.
Langkah perdamaian memantu Turki memperbaiki iklim investasi Serta membantu lira, sehingga menguat setelah hampir kehilangan sebesar 30 persen nilainya pada tahun lalu.
Kendati demikian mata uang Turki jatuh sebasar 14 persen minggu ini, usai Erdogan memecat gubernur bank sentral.
