Ghazinewss.blogspot.com - Istanbul : Presiden Turki dan Rusia kini telah meresmikan pembangunan reaktor nuklir ketiga pada pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu di Turki selatan pada Rabu, (10/03/2021).
Mereka sepakat untuk melanjutkan kerja sama erat antara kedua negara. Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengungkapkan, pembangkit listrik PLTN Akkuyu akan memenuhi berupaya menyalurkan sekitar 10% kebutuhan listrik domestik Turki.
Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pabrik tersebut akan mengukir nama Turki ke dalam "liga negara-negara energi nuklir" dan menyebutnya sebagai "simbol kerja sama Turki-Rusia."
Rusia yang tengah membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada wilayah Turki di provinsi Mersin pantai Mediterania.
Kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama pada 2010 dan memulai pembangunan pada 2018.
Turki memproduksi tenaga listrik didasarkan pada pembangkit listrik bertenaga gas dan unit pembangkit listrik tenaga air - sebagian besar bergantung pada impor listrik, dengan cara membeli gas alam dari Azerbaijan, Iran juga Rusia.
Tenaga nuklir ialah "langkah strategis" untuk keamanan energi, kata Erdogan seperti dikutip Associated Press, Rabu (10/03/2021)
Pada musim panas lalu, Turki mengumumkan mereka menemukan 405 miliar meter kubik gas alam di Laut Hitam, dan sedang mencari sumber daya hidrokarbon di Mediterania Timur. Sedang situasi pada wilayah tersebut tengah mengalami ketegangan antara Yunani dan Siprus mengenai hak maritim diantara mereka.
Erdogan saat di lokasi peresmian reaktor nuklir tersebut juga mengatakan reaktor ini pertama kali di agendakan beroperasi pada 2023, bertepatan dengan seratus tahun negara Turki modern. Turki berencana membangun hingga empat reaktor untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Rosatom State Corporation Rusia memegang 99,2% lembar saham dalam proyek tersebut, yang total biayanya diprediksi mencapai angka 20 miliar dolar AS, menurut situs web perusahaantersebut.
Presiden Turki juga menjelaskan kerja sama antara Ankara dan Moskow akan memainkan "peran kunci" dalam stabilitas regional.
“Kami mendapat kesempatan untuk melihat hasil dialog Turki-Rusia dalam berbagai bidang, termasuk saat di Libya, Nagorno-Karabakh, dan Suriah,” kata Erdogan. Namun Kedua negara kembali berseberangan dalam konflik tersebut.
Erdogan dan Vladimir Putin berbicara pada acara tersebut melalui konferensi video hari Rabu.
Dari Moskow, Putin menyebut kerja sama PLTN dengan Turki sebagai "proyek andalan sejati".
Proyek Turki yang bertenaga nuklir tersebut pada wilayah rawan gempa kini memicu kekhawatiran dari negara tetangga Yunani dan Siprus dimana kelompok lingkungan Siprus Yunani dan Siprus Turki telah menyuarakan penentangan atas rencana Turki tersebut.
