Wednesday, 3 March 2021

Dianggap Tak Berdaya Hadapi Putra Mahkota Arab, Joe Biden Tuai Kecaman

0
Ghazinewss.blogspot.com : Presiden Amerika Serikat(AS) Joe Biden menuai banyak kecaman. Pasalnya, AS tak memberikan hukuman ataupun sanksi kepada putra Raja Salman, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).



Semua terkait atas kematian Jamal Khashoggi, seorang kolumnis Washhington Post warga negara Arab Saudi, yang tewas di Istambul 2018. 

Pendapat pengamat, yang dikutip dari CNBC International, perihal tersebut terjadi dikarenakan Biden melihat bahwa dukungan Arab Saudi teramat penting pada agenda di Timur Tengah. Menurut Presiden dan CEO Dewan Atlantik Frederick Kempe tak akan ada upaya yang bisa dilakukan AS tanpa Riyadh.


"Jika Anda ingin menahan Iran, jika Anda ingin membangun dampak positif dari normalisasi Arab-Israel melalui Abraham Accords, jika Anda ingin membawa perdamaian ke Suriah dan Yaman, hampir tidak ada yang bisa Anda lakukan di Timur Tengah (tanpa pengaruh dari Arab Saudi)," ucap pengamat itu Selasa (2/3/2021).

"Jangan lupa tentang pengendalian harga minyak. Sehingga Anda benar-benar dapat memiliki harga yang stabil untuk bertransisi energi ke energi terbarukan. Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa Arab Saudi, jadi bagaimana Anda menerapkan kebijakan hak asasi manusia Anda?" Tuturnya.

Pada kesempatan kampanye di tahun 2020, Biden berjanji AS akan menjadikan Arab Saudi bertanggung jawab atas masalah hak asasi manusia (HAM). Persoalan HAM Arab Saudi dihujani kritik ketika Donald Trump berkuasa, karena Biden menganggap pengusaha terlalu mengabaika kasus tersebut.

Faktanya, Biden sudah memberlakukan hukuman bagi 76 pejabat Saudi yang dianggap terlibat pembunuhan itu. Namun MBS tak menjadi target diantara 76 orang tersebut.

Melansir Reuters, pelapor khusus PBB perihal eksekusi Khashoggi, Agnes Callamard mengungkapkan langkah AS 'mengecewakan'. Bahkan menurutnya sangat berbahaya.
"Sangat problematis menurut saya untuk mengakui kesalahan seseorang dan kemudian mengatakan kami tidak akan melakukan apa-apa (ke seseorang tersebut), silakan lanjutkan seolah-olah kami tidak mengatakan apa-apa'," katanya dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss.

"Bagi saya itu adalah langkah yang sangat berbahaya bagi pihak AS."

Pada konferensi pers yang diwakili Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki, Biden akhirnya memutuskan tak akan memberikan sanksi yang diharapkan sejumlah pihak.

Alasannya, disisi historis sanksi tak pernah diberikan ke pemimpin negara di mana AS memiliki hubungan diplomatik.

"Ada banyak hal yang pemerintah AS bisa lakukan. Satu hal yang tidak dapat dilakukan adalah diam dan tidak mengambil tindakan atas pertemuan mereka," kata Callamard lagi.

Opini pedas juga datang dari penulis Washington Post, Fred Ryan. Ia menulis langkah pemerintahan Biden seolah memberi izin pada "satu pembunuhan secara percuma".

Hal serupa juga datang dari kolumnis New York, Robin Wright. Biden dituding mengkhianati janjinya untuk membela HAM.

"Biden tidak melakukan upaya apa pun untuk menghukum (Putra Mahkota MBS)," ujarnya.

Sedang, Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, meminta MBS dihukum. Ia merupakan pelapor utama kasus Khashoggi karena bertemu terakhir dengan pria tersebut sebelum tewas pada konsulat Arab Saudi bertepatan di Istambul.

"Sangat penting bahwa Putra Mahkota yang memerintahkan pembunuhan brutal terhadap orang yang tidak bersalah dan harus dihukum tanpa penundaan," kata Cengiz dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Twitter resminya.

Khashoggi (59), kritikus keluarga kerajaan Saudi, pergi ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Ia diketahui tidak pernah muncul kembali setelah masuk pada gedung tersebut. Ia dinyatakan dibunuh di gedung konsulat Saudi dengan cara dimutilasi. Jasadnya tak pernah ditemukan hingga sampai saat ini.
Author Image
AboutGhazinewss

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment